News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Covid-19 Melonjak, Truk Antre Angkut Peti Jenazah di Tangerang

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pabrik peti mati jenazah Covid-19 di kawasan Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang yang kebanjiran orderan produksi hingga 500 dalam sehari, Kamis (1/7/2021). (TribunJakarta/Ega Alfreda)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kasus Covid-19 di Jakarta dan kota-kota di sekitarnya meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Jumlah warga yang meninggal dunia akibat Covid-19 juga bertambah.

Permintaan akan peti jenazah juga meningkat drastis.

Perajin peti mati di Kota Tangerang bahkan banjir pesanan.

Seperti pantauan TribunJakarta.com di sebuah pabrik pembuat peti mati kawasan Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.

Hiruk pikuk buruh membuat peti mati jadi pemandangan yang langsung terlihat begitu memasuki pintu gerbang.

Baca juga: Warga Bekasi Wafat Karena Covid-19 Setelah Isolasi Mandiri di Rumah

Suara bising mesin pemotong kayu dan hembusan serpihannya jadi hal yang wajar bagi buruh dan sopir truk yang membawa peti mati di sana.

Bak kerja rodi kerja tanpa henti, ratusan buruh peti mati tampak sibuk lalu lalang membuat peti mati berwarna putih untuk peristirahatan terakhir korban Covid-19.

"Kita bisa produksi peti mati ini untuk hari ini aja itu sudah tembus 500 orderan, mulai hari ini ya," ujar Frans perajin peti mati sekaligus pemilik pabriknya kepada TribunJakarta.com, Kamis (1/7/2021).

Lain hari lain waktu, bukannnya semakin berkurang, ternyata orderan malah menjadi-jadi.

Awalnya, kata Frans, saat gelombang kedua masuk, pihaknya mulai membuat dari 100 perhari, tambah jadi 250 perhari.

Puncaknya mulai hari ini, tembus 500 permintaan perhari.

"Per Jumat besok tepat dua minggu nih banjir orderan. Nah hari ini tembus 500 orderan dalam sehari, kemarin juga mendekati. Ini bisa tambah terus," ungkap Frans.

"Makanya perhari ini juga kita bikin kerja 3 shift, kemarin-kemarin itu cuma 2 shift," tambah dia lagi.

Beberapa hari lalu, pegawainya hanya ada 40 orang, dalam hitungan hari ia terus menambah orang seiring dengan permintaan.

Frans mengatakan kini ia telah mempekerjakan 150 orang untuk membuat peti mati khusus pasien Covid-19.

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menjadi biang keladi membludaknya orderan di pabrik milik Frans.

"Dari hari pertama juga DKI Jakarta tentu paling banyak order di sini, kemudian mengikuti Tangerang, dan Kerawang," tutur Frans.

Selain daerah di atas, peti-peti buatan frans telah mendarat sampai Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Tak jarang sampai ke luar pulau Jawa.

"Paling sering sih Jabodetabek, pada jemput petinya ke sini pakai truk," sambung Frans.

Seperti yang disaksikan sendiri oleh TribunJakarta.com, truk-truk besar tampak mengantre di depan pintu pabrik.

Trus tersebut datang dari berbagai rumah sakit di pulau Jawa.

"Barusan itu dari DKI Jakarta, ini lagi loading untuk Depok. Nanti sore sudah nunggu tiga truk lagi," ujar dia.

Dalam satu truk, bisa membuat sampai 30 peti sekaligus tergantung pesanan.

Frans berucap jangan sampai permintaam bertambah lagi walau hal tersebut secara materi memang menguntungkan untuknya.

Sampai dia harus menyulap pabrik furniture miliknya jadi gudang peti mati.

"Kita kan di sini juga membantu pemerintah membantu menangani Covid-19, misi kemanusiaan juga. Kita juga tetap berharap pandemi ini berakhir minimal mereda lah," harap Frans.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Melihat Pembuatan Peti Mati Pasien Covid-19 di Tangerang, Dalam Sehari Pesanan Sampai 500 Buah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini