Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyedia jasa isi ulang tabung oksigen di bawah naungan CV Rintis Usaha Bersama yang berada di Jalan Raya Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan, mengaku mengalami peningkatan jumlah konsumen.
Hal ini seiring dengan melonjaknya kasus positif Covid-19 khususnya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Koordinator Karyawan CV Rintis Usaha Bersama Winoto mengatakan, peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan isi ulang oksigen meningkat secara signifikan.
Bahkan dirinya tidak bisa mengukur persentase dari peningkatan tersebut.
"Ini (meningkat) dua minggu belakangan ini, signifikan banget, biasa saya ngisi itu 70 tabung untuk satu minggu, ini jadi perhari," kata Winoto saat ditemui Tribunnews.com di kiosnya, Kamis (8/7/2021).
Kendati begitu, Winoto mengatakan tetap mematok harga yang sesuai dan masih tetap terjangkau.
Meski ada kenaikan harga, menurutnya itu masih dalam ambang kewajaran.
Baca juga: Rela Nunggu 6 Jam Lebih agar Bisa Isi Ulang Oksigen untuk Kakak, Adam: Ini Perjuangan
Sebab katanya, jatah pasokan isi ulang oksigen dari pusat yang berada di Cikarang untuk kiosnya dikurangi, terlebih saat ini isi ulang oksigen sudah langka.
"Kalau sebelum kondisi kaya gini (pandemi Covid-19) saya kasih Rp15.000 per kubik, kalau sekarang jadi Rp18.000 per kubik, masih wajar lah," ucapnya.
Winoto juga menyebut, harga tersebut tidak berlaku kelipatan, hal itu diukur berdasarkan tabung oksigen yang dibawa pembelinya.
"Ada juga yang bawa ukuran 2 kubik, harganya cuma Rp30.000 jadi gak nentu setiap kubik dihitungnya Rp 18 ribu," katanya.
Baca juga: Kapolda Metro Sebut 3 Kelompok Penimbun Tabung Oksigen dan Obat Terkait Covid-19 Ditangkap
Sebagai informasi, depot isi ulang oksigen yang digawangi Winoto ini beroperasi di tikungan Jalan Raya Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan.
Berdasarkan jadwal yang tertera, CV Rintis Usaha Bersama ini buka setiap harinya mulai pukul 07.00-19.15 WIB.
Namun kata Winoto, jadwal tutup tokonya bisa berubah, sesuai dengan stok isi ulang oksigen yang dimilikinya.
"Walaupun dibuka jam 7 tapi kadang ada yang dari subuh sudah antre, jam 7 itu pembagian nomor, tutupnya ya enggak nentu, kalau sudah habis hari ini, ya ditutup," katanya.