Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- DPRD DKI Jakarta optimistis target vaksinasi Covid-19 di Jakarta segera tercapai. Hal itu dikatakan Anggota Komisi D DPRD DKI F-PKS, Dedi Supriadi.
Pasalnha, jumlah warga DKI yang telah diberikan dosis pertama vaksin Covid-19, dikatakan Dedi, sudah mencapai 62 persen atau atau hampir 5,5 juta jiwa per tanggal 12 Juli.
Sementara, yang mendapatkan vaksin dosis kedua sudah mencapai 22 persen atau hampir 2 juta jiwa.
"Progres ini menumbuhkan optimisme imunitas komunal atau herd immunity akan segera tercapai di DKI Jakarta bila 75 persen warganya sudah mendapatkan vaksin," ujarnya, kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).
Baca juga: Ini Hasil Penelitian Terbaru Terkait Golongan Darah dan Kerentanan Terinfeksi Covid-19
Menurutnya, kata politikus PKS ini, warga sudah terlihat antusias mengikuti gerakan vaksinasi ini.
Sehingga, diharapkan meski terpapar COVID-19 warga tidak mengalami gejala berat karena sudah divaksin.
"Saya apresiasi seluruh jajaran tenaga kesehatan (nakes) yang terlibat, termasuk dari RSIA Brawijaya yang sejak awal turut berpartisipasi membantu Pemprov DKI Jakarta dalam menyukseskan vaksinasi ini," pungkasnya.
Baca juga: Bisnis Kecantikan Bisa Jadi Alternatif di Masa Pandemi Covid-19
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bakal mengagresifkan vaksinasi di Ibukota DKI Jakarta. Menurutnya saat ini kondisi DKI Jakarta sangat babak belur akibat kasus yang terus melonjak.
DKI Jakarta sendiri, kata Budi, merupakan satu dari dua provinsi tertinggi yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19. Satu provinsi lainnya adalah Bali.
"DKI Jakarta karena yang sekarang sangat babak belur. Kita lagi agresif sekali melakukan vaksinasi untuk bisa mengurangi beban yang masuk ke rumah sakit, itu sekarang sudah lebih dari 60 persen," ujar Budi, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021).
Baca juga: Buron 15 Tahun, Pembobol Bank Mandiri Rp 120 Miliar Ditangkap Usai Isolasi Covid-19 di RS
"Jadi kalau Bali itu sudah hampir 80 persen rakyatnya mendapatkan suntikan pertama, karena Bali banyak AstraZeneca, memang suntikan keduanya baru 30 persen, karena butuh waktu tiga bulan," imbuhnya.
Budi lantas menerangkan bahwa pihaknya tengah berupaya mempercepat vaksinasi di Tanah Air. Hingga pagi ini, lanjutnya, angka vaksinasi sudah menembus 52 juta. Adapun 37 juta diantaranya adalah suntik pertama bagi masyarakat.
Jumlah tersebut disebut Budi sudah setara dengan 20 persen dari target yang dicanangkan. Sebab target populasi yang akan menerima vaksinasi sebesar 181,5 juta.
"Vaksinasi kita mempercepat, angkanya tadi pagi 52 juta, Bapak-Ibu, suntik pertamanya 37 juta, 30 juta itu sekitar 20 persen dari target," ungkapnya.
"Jadi per kemarin kita untuk suntik pertama sudah mencapai 20 persen dari target populasinya kita yang 181,5 juta. Karena ini sudah tembus 37 juta suntik pertamanya, yaitu 20 persen dari target populasi," kata Budi lagi.
Namun, Budi mengatakan terdapat kendala vaksinasi, dimana biasanya vaksinasi cenderung menurun pada hari Sabtu dan Minggu. Oleh karena itu, pihaknya berusaha akan meningkatkan vaksinasi itu dengan menggandeng TNI-Polri.
"Memang hari Sabtu-Minggu itu selalu turun biasanya, ini yang sekarang saya tekan terus, agar bisa lebih cepat lagi dengan dibantu TNI-Polri, memang kembali lagi ketersediaan vaksin," tandasnya.