Harap Pemerintah Bisa Beri Solusi yang Tidak Membuat Masyarakat Mengeluh
Rayen juga bertutur panjang mengenai kendala-kendala yang dihadapi sebagai pemilik warkop di masa PPKM Darurat.
Saat ini, usaha warkop sangat terpuruk dikarenakan petugas keamanan dan Satgas Penanganan Covid-19 di wilayahnya rutin melakukan operasi.
"Kalau di sini biasanya itu yang langganan (sering nongkrong) ya lima orang lah. Satpol-PP, polisi, TNI, biasanya patroli juga mengingatkan semisal di sini ramai," tutur Rayen.
"Kadang yang datang dua orang saja sudah kena tegur, yang duduk disuruh jaga jarak dan banyak lagi," sambung dia.
Sebagai pelaku usaha warkop, Rayen mengaku lelah akan situasi penerapan PPKM Darurat.
Dia berharap pemerintah dapat menemukan solusi mengatasi pandemi Covid-19 yang tidak harus membuat masyarakat kesulitan.
"Dibilang ngeluh ya ngeluh, cuma bagaimana lagi kan. Lawan pemerintah salah, engga melawan juga masalah (buat perekonomian saya). Ya bagaimana lagi, tinggal terima nasib. Capek sama PPKM," ujar Rayen.
"Pemerintah harus punya solusi yang masyarakat tidak perlu mengeluh. Kasih solusi, kasih cara biar kita bisa tetap bertahan hidup di situasi pandemi dan PPKM Darurat ini," tegas Rayen.
Bersyukur Orderan Makanan Justru Ramai Saat PPKM
Kisah lain dibagikan oleh Yohanes Imanuel, seorang driver ojek online.
Aren, panggilan akrab Yohanes, mengungkapkan bahwa pendapatannya sebagai driver ojek online cukup bisa disyukuri selama kebijakan PPKM berlaku.
Selama masa PPKM Darurat, kata Aren, orderan makanan dari para pelanggan cenderung mengalami peningkatan.
"Saat PPKM ini justru banyak orderan makanan. Kan tidak bisa dine in, jadi banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi gojek untuk pesan makanan atau kebutuhan pokok lain," kata Aren saat ditemui Tribun Network di Jalan Pendidikan II, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (20/7/2021).