Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Selatan telah mengamankan 15 remaja pelaku tawuran yang terjadi di wilayah Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan. 13 orang lainnya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam pemeriksaan awal, para pelaku menceritakan pemicu terjadinya tawuran tersebut kepada pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Achmad Akbar mengatakan, tawuran itu terjadi bermula karena adanya saling ejek di media sosial.
"Latar belakang tetap masih kita dalami. Tapi di pemeriksaan awal kita setelah kejadian sampai sekarang ini, sifatnya masih berupa saling mengejek yang disampaikan melalui medsos instagram," kata Achmad kepada awak media, dikutip Kamis (22/7/2021).
Insiden tawuran ini terjadi pada Selasa 20 Juli kemarin sekira pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Antisipasi Tawuran Susulan, 20 Polisi Disiagakan di Wilayah Pasar Manggis
Lebih lanjut kata Achmad, tawuran ini terjadi karena ada dua kelompok yang membentuk grup di media sosial Instagram untuk saling ejek.
Baca juga: 15 Remaja Pelaku Tawuran di Pasar Manggis Ditangkap Polisi, 13 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka
Jadi kata Achmad, kejadian tawuran ini murni tidak melibatkan warga lokal atau masyarakat sekitar yang tinggal di daerah tersebut.
"Di situlah (media sosial) komunikasi yang saling mengejek, provokasi terjadi sehingga memicu terjadinya peristiwa tawuran," ucapnya.
Akibat dari tawuran ini, kata Achmad tercatat sebanyak empat tempat usaha mengalami kerusakan rusak.
Saat kejadian juga ada warga mengalami kehilangan smartphone yang diletakkan di dalam rumahnya.
Bahkan kata Achmad, ada sejumlah warga mengalami luka-luka hingga satu orang mendapati luka senjata tajam.
Baca juga: Lempar Bom Molotov ke Rumah Ibadah Saat Tawuran, Tiga Orang di Belawan Diringkus
"Artinya dari semua akibat peristiwa itu merupakan bagian dari unsur pidana. Ada orang yang terluka ada barang yang dirusak atau terbakar," katanya.
Terkait dugaan lain, seperti halnya sabotase adanya transaksi narkoba dibalik tawuran itu, pihaknya kata Achmad masih melakukan pendalaman.
Namun hingga kini, belum ditemukan adanya motif tersebut, sementara pemicunya masih diduga akibat saling ejek melalui Instagram.
"Kami belum menemukan indikasi seperti itu (transaksi narkoba), sementara masih berlatarbelakang saling mengejek antar kelompok," imbuhnya.