News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Keterisian Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 di RS Rujukan DKI Turun hingga 62%

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Rusun Pasar Rumput akan menjadi tempat untuk isolasi pasien positif Covid 19, di Jalan Sultan Agung, Setia Budi, Jakarta Selatan, Jumat,(25/6/2021). Minggu depan Pemprov DKI Jakarta mulai memperpersiapkan 3 tower rumah susun menjadi isolasi pasien Covid 19. Setelah di rinci jumlah kamar di Tower I, II dan III yang digunakan untuk isolasi pasien Covid-19 mencapai 1.984 kamar. Satu kamar akan diisi empat tempat tidur sehingga total kapasitasnya mencapai 7.936 tempat tidur. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 pada rumah sakit rujukan Covid-19 sudah turun hingga di angka 62 persen.

Sedangkan tempat tidur di ruang ICU ada di angka 84 persen.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan berbagai fasilitas kesehatan maupun perawatan, termasuk Wisma Atlet Kemayoran kini dalam kondisi cukup lowong.

"Kapasitas wisma sangat siap, Jangankan wisma, sekarang kalau kita liat data BOR di RS sudah turun jadi 62 persen, ICU sudah turun jadi 84 persen. Wisma apakah itu di rusun, Wisma Atlet semua udah turun. Jadi semua tempat siap, tersedia dengan berbagai fasilitas yang mencukupi," ujar Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Belum Bisa Download Sertifikat Vaksin Covid-19 karena Tak Muncul di pedulilindungi.id, Coba Cara Ini

Berkenaan dengan fasilitas kesehatan yang berangsur kosong, persentase kesembuhan pasien ikut naik menjadi 95,1 persen dan angka kematian turun 1,5 persen.

Riza juga menerangkan bahwa laporan penambahan kasus positif per harinya telah alami penurunan. Jika tiga pekan lalu pertambahan kasus menembus hingga 12 ribu kasus per hari, pertambahan hari ini hanya sebesar 3.845 kasus.

Ia menegaskan penurunan temuan kasus positif baru bukan berasal dari jumlah tes PCR yang menurun.

Namun tes PCR tetap dilakukan 20 kali lipat atau berkisar 200 ribu tes per hari, sama seperti sebelumnya.

"Semua, kasus juga turun, data sudah turun di 3.845 sekalipun tes PCR masih tinggi masih 20 kali lipat dari standar yang diminta WHO, angka kesembuhan naik 95,1 persen, angka kematian turun 1,5 persen," ucapnya.

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini