Padahal Yuni sangat berharap masalahnya bisa selesai dengan call center terpusat 119 itu.
"Kalau ke call centernya juga lepas tangan, lah terus apa gunanya ada call center. Mestinya kalau ada keluhan satu masalah dari kita harusnya ada solusi dong," kata Yuni.
Baca juga: Video Viral Perempuan Curi Satu Lusin Kaos Dimasukkan ke Dalam Daster, Polisi: Kami Selidiki
Yuni juga sudah mencoba menghubungi Klinik DR Ranny, namun tidak mendapatkan penjelasan yang memuaskan.
"Kita kemarin-kemarin nyoba hubungi juga ke DR Ranny itu ke klinik itu, tetapi di sana dia juga bilang mau ngecek mau kroscek, nanti kalau ini dihubungi. Tapi ini sudah tiga harian enggak ada inisiatif untuk mencoba menghubungi," ujar Ranny.
Kini niat Yuni ikut vaksinasi Covid-19 jadi terkendala. Di sisi lain, Yuni sangat membutuhkan surat bukti sudah vaksin untuk mobilitasnya bulak-balik Bekasi-Jakarta.
"Iya memang sudah ada niatan mau vaksin. Kemarin-kemarin kan saya karena tinggal di sini, ke Jakarta naik krl, pakai kereta, terkendala surat-suratlah, jadi saya sebenarnya bingung juga, mau divaksin eh pas dicek, malah sudah dipakai sama siapa enggak tahu itu," kata Yuni.
Baca juga: Gagal Vaksin Karena NIK e-KTP Ganda, Pensiunan Polisi di Bogor Lapor Kemendagri
Yuni berharap kasusnya bisa segera ditangani, dan terkuak niatan si pengguna identitas KTPnya untuk apa.
Ia juga ingin segera mengikuti vaksinasi jika datanya sudah dibersihkan.
"Sebenernya saya maunya juga baik-baik saja, yang penting itu ditelusuri sebenernya ini niatannya mau make data saya maksudnya apa, kalau memang niatnya jahat sebenernya enggak bagus ya, data orang, data saya sendiri jadi saya kesulitan," harap Yuni.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kasus Pencatutan NIK untuk Vaksinasi di Tangsel, Polisi Datangi Klinik Untuk Kumpulkan Bukti,