TRIBUNNEWS.COM - Kasus penemuan mayat wanita hamil terbungkus kardus dan terikat tali pada Selasa (10/8/2021), akhirnya menemui titik terang.
Korban diketahui berinisial M (17), warga Kota Paemalang, Jawa Tengah.
Ia ternyata tewas dibunuh oleh kekasihnya sendiri, AS.
AS tega menghabisi nyawa M yang tengah hamil demi menikahi perempuan lain.
Setelah dibunuh, Jasad M lalu dibungkus kardus dan dibuang.
Jasad M kemudian ditemukan di tepi Jalan Raya Bekasi, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur.
Diberitakan Kompas.com, AS dan M merupakan perantau dari kota yang sama.
Selama ini, keduanya tinggal bersama di kawasan Jakarta Timur.
Pelaku kerap mengantarkan korban bekerja.
Belakangan diketahui korban bekerja sebagai perempuan yang melayani pria hidung belang.
"Pengakuan tersangka, dia tahu dan sering mengantar kegiatan pekerjaan daripada si korban," kata Kabis Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Wanita Terapis Bekam, Terungkap dari Shareloc hingga Bermotif Asmara
Pelaku ingin nikahi perempuan lain
Saat menjalin asmara dengan korban, ternyata AS punya wanita lain.
Dia pun berencana untuk menikahi tambatan baru hatinya.
Namun, di tengah rencana itu, AS mendapatkan kabar bahwa M tengah hamil.
"Bahwa tersanga ini memang sudah memiliki wanita dan sudah ada niatan untuk menikah."
"Namun, selama ini dia tinggal sama korban dan mengetahui sudah hamil 4 bulan," ujar Yusri.
AS pun menolak saat dimintai pertangunggjawaban oleh M.
Karena tak ingin pernikahannya gagal, AS pun mulai berencana untuk membunuh korban.
Pesan BO fiktif
AS kemudian menyusun rencana untuk menghabisi nyawa M pada Senin (9/8/2021).
Pelaku melakukan booking online (BO) fiktif kepada korban yang sedang tidur.
"Korban ini adalah seorang wanita yang memang pekerjaannya adalah biasanya melalui media online melakukan BO, dia adalah salah satu perempuannya," ungkap Yusri, dilansir Tribun Jakarta.
Setelah itu, kata Yusri, AS memesan ojek online untuk korban.
Lokasi tujuannya di sebuah halte di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
"Ketika korban berangkat untuk bertemu dengan order fiktif tersebut, korban ditinggalkan seorang diri," terangnya.
AS lalu mendatangi korban dan mengajaknya ke tempat sepi.
Setelah itu, AS menganiaya M hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Tersinggung Disebut Anak Kemarin Sore, Pemuda Mabuk Aniaya Temannya hingga Tewas
Baca juga: Kronologi Dokter Muda di Tangerang Bakar Bengkel hingga Tewaskan Kekasih dan Orang Tua
Korban lalu dibuang
Pelaku kemudian menyembunyikan jasad M di semak-semak sambil mencari kardus dan baliho untuk membungkus mayat korban.
Tak lama berselang, pelaku memesan mobil pikap untuk mengangkut jenazah korban.
Kepada sopir pikap, AS mengaku bahwa bungkusan kardus yang dibawanya adalah sampah.
"Pengakuannya ke Jalan Raya Bekasi di KM 21. Jarak dari TKP pembunuhan dan TKP terakhir itu sekira 8 Km."
"Setelah ditaruh di TKP (terakhir), tersangka meninggalkan tempat tersebut," paparnya.
Baca juga: DPO Kasus Pembunuhan di Jambi Tewas Saat Baku Tembak dengan Polisi
Keluarga tahunya korban jadi ART
Diberitakan Tribun Jakarta, sepengetahuan Waryuni (40), tante korban, M berangkat dari kampung halamannya sekira dua bulan lalu.
Keluarga tahunya, M bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Jakarta bersama kekasihnya.
Sebelum ditemukan tewas, korban tiga hari tak ada kabar.
Padahal, biasanya korban selalu menghubungi orangtuanya yang berada di Pemalang.
"Kata orangtuanya memang sudah tiga hari terakhir enggak ada kabar."
"Padahal, setiap hari itu biasanya teleponan sama orangtuanya di kampung," kata Waryuni.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim/Bima Putra, Kompas.com/Isa Bustomi)