TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Setelah dua tahun pandemi melanda tanah air, sejumlah warga Kota Bogor di tahun 2021 ini masih ada yang percaya bahwa Covid-19 merupakan teori konspirasi global.
Berdasarkan hasil survei Persepsi Masyarakat Kota Bogor Terhadap Pandemi Covid-19 2021, dari 20 ribu koresponden, sebanyak 67 persen memahami betul apa itu Covid-19.
Sebanyak 17 persen menyebut sebagai wabah penyakit yang belum ada obatnya, 14 persen menyebut sebagai penyakit demam yang memiliki banyak gejala.
Lalu ada 2 persen koresponden mengaku percaya bahwa Covid-19 adalah teori konspirasi global.
Baca juga: Respon Bima Arya Tanggapi Hasil Survei Gangguan Mental Selama Pandemi Terbanyak Dialami Mahasiswa
Baca juga: Lelang Sepeda Lipat hingga Jaket Blusukan dengan Jokowi, Bima Arya Kumpulkan Uang Rp 53 Juta
Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan bahwa dibanding tahun 2020 lalu, dalam survei yang sama sempat menunjukan angka 19 persen warga Kota Bogor tidak percaya Covid-19.
"Itu angka mengkhawatirkan, itu tahun lalu. Tapi hari ini menunjukan persepsi pemahaman publik jauh lebih baik," kata Bima Arya di Balai Kota Bogor, Minggu (15/8/2021).
Hal positif ini, kata Bima kemungkinan dipicu setelah banyaknya warga yang terpapar corona atau hasil sosialisasi pemerintah yang semakin membaik.
Baca juga: Selain Jokowi 404: Not Found, Ada Juga Mural Dipaksa Sehat di Negara Yang Sakit
Meski begitu, kata dia, masih ada PR karena masih ada 2 persen yang masih percaya bahwa Covid-19 adalah teori konspirasi.
"2 persen ini gak boleh dilepas, kita harus putuskan strateginya karena semua warga Bogor harus kita selamatkan. 2 persen itu siapa, kita dalami lagi. Kemungkinan mereka yang terdampak ekonomi, kemudian mudah terprovokasi berita-berita dan sebagainya," kata Bima.
Dia mengaku bahwa dalam hal ini perlu strategi khusus untuk membangun komunikasi dengan warga 2 persen tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Bima Arya: 2 Persen Warga Kota Bogor Masih Percaya Bahwa Covid-19 Teori Konspirasi,