TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Kampung Akuarium, Jakarta Utara berterima kasih kepada Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok karena dengan adanya tragedi penggusuran warga Kampung Akuarium dapat mengerti cara menggugat masalah tersebut ke Pengadilan Negeri Jakarta.
"Kalau pada saat itu bisa dikatakan kita sempat marah, kesal dan benci karena warga Kampung Akuarium harus digusur sebelah pihak oleh Ahok," ucap Darmadiani, Ketua Koperasi Akuarium bangkit mandiri kepada Tribunnews, Kamis (19/8/2021).
Darmadiani menjelaskan bahwa pada saat itu sekitar 500 keluarga harus terpaksa digusur.
"Tetapi untuk kepemilikan bangunan sekitar 240 kartu keluarga, selebihnya adalah orang yang kontrak," ucapnya.
Ketua Koperasi Akuarium bangkit menjelaskan bahwa pada saat warga digusur mereka harus bertahan hidup dengan fasilitas seadanya tanpa adanya bantuan Pemprov DKI Jakarta.
"Tidak punya fasilitas, tidak punya air, tidak punya identitas yang jelas," ucapnya kepada Tribunnews.
Ia menegaskan bahwa hal yang dilakukan oleh Ahok merupakan hal yang tidak benar karena menggusur warga sebelah pihak tanpa ada komunikasi.
Baca juga: Gubernur Anies: Kampung Susun Akuarium Jadi Angin Segar Warga yang Menanti Hunian Baru
"Sebenarnya kita warga butuh komunikasi dan kaloborasi agar tercipta sesuatu yang terbaik," ungkapnya.
Selain itu, Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan karena bisa memimpin dengan hati nurani.
"Kita sebagai warga juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta karena dapat memimpin dengan baik dan menerapkan nilai kedua dan kelima Pancasila dengan tetap," ungkapnya.
Ia berharap pemimpin kedepan dapat memimpin DKI Jakarta lebih baik lagi dan memiliki hati nurani yang dibangun oleh para pejuangnya.