TRIBUNNEWS.COM - Ditlantas Polda Metro Jaya mencatat terdapat penurunan mobilitas masyarakat DKI Jakarta selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Berdasar evaluasi Ditlantas Polda Metro Jaya, bila bandingkan dengan masa PPKM mikro, ada penurunan sebanyak tujuh persen.
"Di bulan Juni angkanya masih di atas 40 ribu, tapi di bulan Agustus akhir PPKM level 4 angkanya masih di atas sekitar 30 ribuan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, dikutip dari laman NTMC Polri, Kamis (26/8/2021).
Sambodo mengklaim aturan ganjil genap menjadi salah satu kebijakan yang turut membantu menurunkan angka mobilitas selama PPKM level 4 ditetapkan.
"Artinya, kebijakan ganjil genap ini masih cukup efektif untuk menurunkan mobilitas di ruas jalan yang kita berlakukan," terangnya.
Baca juga: Erick Thohir Beberkan Perbandingan Krisis Ekonomi Tahun 1998 dan Krisis Imbas Covid-19
Sebelumnya, Polda Metro Jaya memperpanjang pemberlakuan ganjil genap di Jakarta hingga 30 Agustus 2021.
Hal ini ditetapkan berdasarkan hasil rapat evaluasi bersama Kodam Jaya, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan terkait dengan mobilitas masyarakat selama PPKM level 4.
Adapun pada perpanjangan ganjil genap ini hanya berlaku di tiga kawasan, yakni Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, dan Jalan Rasuna Said.
PPKM Ibu Kota Turun Level
Sementara itu pada Senin (23/8/2021), level PPKM sejumlah daerah termasuk DKI Jakarta turun dari level 4 ke level 3.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers.
"Untuk itu pemerintah memutuskan mulai 24 Agustus hingga 30 Agustus 2021, beberapa daerah bisa diturunkan levelnya dari level 4 ke level 3," kata Jokowi.
Baca juga: Daftar Wilayah PPKM Level 3 dan 4 di Jawa-Bali: Bandung Raya Level 3, DIY Level 4
Jokowi mengatakan kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia mengalami perbaikan.
Di antaranya kasus konfirmasi positif turun sebanyak 78 persen dari puncaknya pada 15 Juli 2021 sebanyak 56.757 kasus.
Selain itu angka kesembuhan terus meningkat yang jumlahnya lebih besar dari kasus harian Covid-19.
"Angka kesembuhan secara konsisten juga lebih tinggi dibanding penambahan kasus konfirmasi positif selama beberapa minggu terakhir," katanya.
Sehingga, kata Presiden, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk perawatan Covid-19 juga menurun signifikan.
Ia mengatakan saat ini BOR nasional berada di angka 33 persen.
Baca juga: Aturan Lengkap Pelaksanaan PPKM Level 3: Sekolah Boleh Gelar Tatap Muka Terbatas
Meskipun demikian Jokowi meminta seluruh pihak untuk tetap waspada karena Pandemi Covid-19 belum berakhir.
Bahkan menurutnya sejumlah negara sekarang ini sedang mengalami gelombang ketiga pandemi dengan penambahan kasus yang signifikan.
"Oleh karena itu kita harus tetap waspada dan pemerintah berusaha keras untuk melakukan kebijakan yang tepat dalam mengendalikan pandemi ini," katanya.
Selain Jabodetabek, wilayah lainnya yang turun dari level 4 ke level 3 yakni Bandung Raya dan Surabaya Raya.
Total terdapat 16 Kabupaten/kota level 4 yang turun menjadi level 3.
"Level 4, dari 67 kabupaten/kota berkurang menjadi 51 kabupaten/kota," pungkas Jokowi.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Taufik Ismail)