News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyelam dan Excavator Cari Korban Tenggelam di Banjir Kanal Barat Karena Takut Geng Motor

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR juga mengerahkan excavator untuk mencari pemuda yang hilang setelah terjun ke Banjir Kanal Barat di Tambora karena takut kerumunan yang dikira geng motor.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencarian korban tenggelam di Kali Banjir Kanal Barat (BKB), Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat hingga kini belum membuahkan hasil.

Sekira 110 personel gabungan telah dikerahkan untuk mencari korban.

Perahu karet, alat berat, dan alat selam juga dikerahkan pada Minggu (29/8/2021) siang.

"Ada 20 Tim SAR gabungan yang kami libatkan. Jadi sekira 110 personel dengan peralatan SAR air lengkap terlibat dalam pencarian," ujar Komandan Tim Basarnas Jakarta Ryan Christian ditemui di lokasi.

Diketahui korban inisial S tenggelam di Kali BKB Minggu dini hari.

Ia tenggelam karena panik melihat sekumpulan orang yang dikira geng motor.

Tim SAR mengerahkan penyelam untuk mencari pemuda yang tenggelam di Banjir Kanal Barat.

Proses Pencarian

Ryan mengatakan pencarian sudah dimulai sejak pukul 06.00 WIB.

Pencarian dibagi menjadi tiga unit tim pencari atau Search and Rescue Unit (SRU).

Tim SRU pertama melakukan penyisiran menggunakan perahu karet sejauh tiga kilometer (km) dari lokasi kejadian.

SRU kedua melakukan penyisiran secara visual melalui jalur darat sejauh dua km dari lokasi kejadian.

Kemudian SRU ketiga melakukan penyelaman dengan radius 10 M di sekitar lokasi kejadian.

Adapun unsur tim SAR gabungan yang tergabung dalam pencarian hari ini di antaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, BPBD DKI Jakarta, Damkar Sektor Tambora, Polsek Tambora, Koramil 02/TB, IEA Jakarta Barat, dan UPK Badan Air.

Baca juga: 5 Fakta Begal Sadis di Kolong Flyover Kampung Baru Cikarang, Korban Dibacok, Jari Manisnya Putus

Selama enam jam pencarian, belum ditemukan tanda-tanda korban berada di TKP.

Penyusuran dan pencarian akan dilakukan hingga pukul 18.00 WIB.

"Apabila korban belum juga diketemukan sampai pukul 18.00 WIB pencarian akan dilanjutkan besok," jelas Ryan.

Pantauan Wartakotalive.com, fokus titik pencarian ada di bawah jembatan Jalan Latumenten Raya.

Disitu petugas Basarnas dan Tim Gabungan lain menyisir sungai dan menyelam untuk mencari korban.

Tim SAR Kerahkan Penyelam

Sejumlah penyelam dikerahkan mencari pemuda inisial S (20) yang tenggelam di Kali Banjir Kanal Barat (BKB), Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.

Komandan Tim Basarnas Jakarta Ryan Christian mengatakan sejak Minggu (29/8/2021) pukul 08.00 WIB pihaknya melakukan penyelaman bersama Damkar Jakarta Barat.

"Tadi sampai pukul 12.00 WIB sudah kami lakukan penyelaman dibantu oleh dua tim dengan total enam personel," jelas Ryan ditemui di dekat lokasi kejadian.

Diduga Korban Tertanam di Lumpur

Sejumlah kendala ditemukan penyelam, di antaranya jarak pandang yang kurang karena air kali yang kotor.

Kemudian tim penyelam juga kesulitan mencari korban karena banyaknya sampah di lokasi kejadian.

Total ada lima perahu karet dikerahkan untuk mencari korban.

Selain itu, banyaknya lumpur juga mempersulit evakuasi.

Diduga kata Ryan, korban tertanam di lumpur sehingga tak bisa naik ke permukaan.

"Karena kejadiannya masih baru, kemungkinan korban masih di dasar dan terseret arus. Ada kemungkinan masih menancap di bawah. Kebetulan kondisi di bawah itu lumpur," tuturnya.

Tim SAR juga mengerahkan excavator untuk mencari pemuda yang hilang setelah terjun ke Banjir Kanal Barat di Tambora karena takut kerumunan yang dikira geng motor.

Excavator Juga Dikerahkan, Pintu Air Ditutup

Sebuah excavator diterjunkan untuk mencari korban tenggelam di Kali Banjir Kanal Barat (BKB).

Pintu air di kali tersebut juga sudah ditutup untuk melokalisir lokasi kejadian.

Kepala Regu Penyelamatan Damkar Jakarta Barat Fadillah mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima informasi orang tenggelam di Kali BKB, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat sejak Minggu (29/8/2021) pukul 05.00 WIB.

"Saat itu pihak Sudin Damkar Jakarta Barat langsung koordinasi ke bagian tata air untuk tutup pintu air," ujar Fadillah ditemui dekat lokasi kejadian Minggu siang.

Hingga pukul 12.00 WIB pintu air di Kali BKB masih ditutup agar korban tak hanyut semakin jauh.

Saat ini ada delapan personel Damkar dan dua perahu karet Damkar yang dikerahkan untuk mencari korban.

Baca juga: Mensos Risma Turun Langsung ke Lumajang, Ajak Mabes Polri Tangani Bansos yang Disunat

Sejumlah kesulitan ditemukan dalam pencarian korban di antaranya ialah air yang deras.

"Air deras jadi untuk selam tidak bisa. Selain itu air begitu keruh dan arus air bawah kencang itu kendala pertama. Jadi kemungkinan masih penyisiran dengan perahu karet," tuturnya.

Pantauan Wartakotalive.com sebuah excavator juga dikerahkan dalam pencarian korban.

Excavator itu mengeruk dasar Kali BKB untuk mencari korban. Namun korban tidak kunjung diketemukan.

Alat berat itu hanya mengangkut sampah dan lumpur. Namun pukul 14.00 WIB terlihat excavator sempat mengangkut celana jins dan jaket.

Namun belum diketahui apakah pakaian itu milik korban atau sampah.

Polisi Pastikan Tidak Ada Tawuran di Lokasi

Diketahui sebelumnya seorang pria inisial S tenggelam di Kali BKB Minggu dini hari.

Ia tenggelam karena panik melihat sekumpulan orang yang dikira geng motor.

Namun Kapolsek Tambora Kompol M Faruk Rozi memastikan bahwa tidak ada tawuran di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat yang membuat seorang warga tercebur ke sungai.

Faruk menjelaskan pihaknya sudah memeriksa (TKP) atas hilangnya seorang pria inisial S (20) di Kali Banjir Kanal Timur (BKT) depan Mal Season City, Minggu (29/8/2021) pukul 04.30 WIB.

Pihak kepolisian telah memeriksa pemilik warung dan saksi yang berada di TKP atas aksi nekat S menceburkan diri ke sungai.

Kala itu kata Faruk, S mau menitipkan uang ke orang tuanya di Cianjur, Jawa Barat.

Perantau yang bekerja sebagai buruh konveksi itu hendak menitipkan uang ke sopir minibus yang kerap berada di lokasi tersebut.

"Dia datang ke warung kopi ini bersama dua teman lainnya. Dari kejauhan korban melihat segerombolan orang mengendarai motor," ujar Faruk dikonfirmasi Minggu pagi.

Namun saat itu korban dan kedua temannya menduga segerombolan orang yang membawa motor tersebut merupakan geng motor.

Karena panik, korban dan kedua temannya berhamburan dari warung kopi.

Kedua teman korban berlari menyelamatkan diri, sementara korban memilih menceburkan diri ke Kali BKT.

"Jadi korban parno melihat segerombolan orang naik motor. Karena di daerah asalnya kalau hal itu terjadi sama seperti geng motor padahal bukan," jelas Faruk.

Baca juga: Buat Onar di Pasar Baru Bekasi, 2 Koboi Jalanan Ditangkap, Polisi Sita Airsoft Gun dan Senapan Angin

Usai segerombolan pemotor itu pergi, saksi pemilik warung kopi melihat korban menepi ke pinggir sungai.

Korban mencoba berenang ke pinggir Kali BKT.

Namun naas, korban tidak muncul lagi ke permukaan saat mencoba berenang ke pinggir kali.

"Jadi sebenarnya korban bisa berenang. Dikira temannya korban sudah kembali tapi nyatanya belum," ungkap Faruk.

Saat ini kata Faruk sejumlah Tim SAR telah dikerahkan untuk mencari korban.

Namun hingga pukul 08.30 WIB korban belum diketemukan. (tribun network/thf/wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini