TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali hadir dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI yang membahas laporan anggaran tahun 2020, Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (RKA-KL) 2022, serta usulan Dana Alokasi Khusus (DAK), Selasa (31/8/2021).
Dalam rapat tersebut, Menpora Amali menyampaikan realisasi Kemenpora di tahun 2020 dan besar anggaran 2022.
“Pada tahun 2020, Kemenpora kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pengawas Keuangan (BPK). Prestasi ini disebabkan beberapa hal diantaranya perbaikan sistem perencanaan serta perbaikan koordinasi Kemenpora dengan stakeholder. Untuk tahun 2022, anggaran Kemenpora sebesar 1.9 T,” kata Menpora Amali.
Setelah mendengar penjabaran dari Menpora Amali, Wakil Ketua Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian turut mengapresiasi adanya peningkatan alokasi program kepemudaan dalam total anggaran Kemenpora di tahun 2022.
“Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Kemenpora terhadap program pemuda. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan yang signifikan pada persentase anggaran bidang kepemudaan dari 6.5% (2021) ke 9.9% (2022) dari keseluruhan anggaran Kemenpora,” kata Hetifah.
Hetifah menambahkan bahwa berbagai kebermanfaatan program kepemudaan Kemenpora pada tahun-tahun sebelumnya membuktikan bahwa anggaran pemuda harus lebih ditingkatkan.
Untuk itu, dirinya sangat mendukung adanya peningkatan anggaran guna menunjang program kepemudaan yang mana para pemuda di Indonesia juga terdampak adanya pandemi Covid-19 ini.
“Kami mendorong agar anggaran kepemudaan ditingkatkan lagi. Salah satu program kepemudaan Kemenpora adalah Wirausaha Muda Pemula (WMP) yang terbukti bermanfaat dan disambut antusias besar para anak muda,” kata Hetifah.
“Apalagi, Covid-19 semakin mempersulit mahasiswa-mahasiswa yang baru lulus kuliah untuk segera mendapat pekerjaan. Oleh karena itu, pelatihan, pendampingan, serta suntikan modal untuk kewirausahaan pemuda sangat penting,” tambah legislator dapil Kaltim tersebut.
Terakhir, Hetifah yang aktif di berbagai organisasi perempuan itu juga memberikan perhatian khusus bagi perempuan muda Indonesia.
“Walau kata 'Pemuda' itu untuk laki-laki dan perempuan, saya berharap besar bahwa program Kemenpora dapat lebih mendorong kebijakan afirmasi bagi pemudi berprestasi, utamanya di daerah 3T. Perempuan-perempuan muda ini akan menjadi contoh dan motivasi bagi perempuan di daerahnya. Walau terdengar sederhana, saya yakin akan membawa perubahan besar dalam beberapa waktu ke depan,” jeasnya.