TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kebakaran yang melanda Lapas Kelas I Tangerang pada Rabu dini hari tadi menyisakan duka mendalam bagi orangtua korban.
Salah satunya yang dialami, Opi Hartati (44) orangtua korban warga binaan yang menjadi korban tewas kebakaran lapas itu.
Bersama suaminya, Opi mendatangi Posko Crisis Center di Lapas Kelas I Tangerang untuk mengetahui keadaan putranya, Rezki Hairi (23).
Opi tak menyangka, putranya yang menjadi napi kasus narkoba itu masuk dalam daftar 41 korban meninggal dalam peristiwa itu.
"Saya baru saja pergi ke pusat krisis dan mereka memberi tahu saya bahwa putra saya termasuk di antara 41 yang tewas," kata Opi saat ditemui Tribunnews.com, Rabu (8/9/2021).
Rizki Hairi sendiri sudah mendekam di Lapas Tangerang selama sekitar empat bulan.
Ia divonis hukuman 5 tahun 3 bulan penjara karena kejahatan terkait narkoba dan dipindahkan ke sana setelah awalnya ditahan selama satu tahun di penjara lain.
Wajah opi pun mendadak muram dan air mata pun mengalir.
Ia masih tak percaya, putra kesayangannya menjadi korban kebakaran setelah sebelumnya sempat melakukan percakapan telepon semalam
“Dia menelepon saya semalam dan meminta saya untuk mengiriminya pulsa. Dan saya belikan, saya selalu kasih ketika dia meminta uang kepada ayahnya, kami selalu memberinya,” tuturnya.
Sembari terisak tangis, Opi ikhlas melepas kepergian putra kesayangannya.
Kepergian Rizki yang begitu cepat hanya bisa ia kenang dalam peristiwa memilukan ini.
Baca juga: Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang akan Dipindahkan ke RS Polri Untuk Proses Identifikasi
“Tidak ada yang bisa saya lakukan sekarang. Ini sudah takdir Allah, saya ikhlas,” kata Opi seraya mengusap wajahnya.
Ditemani suaminya, Opi langsung bergegas menuju RS Polri Kramat Jati untuk menyerahkan data ante mortem.
Tak seperti keluarga lain yang berangkat menggunakan bus yang disediakan pihak lapas, Opi bergegas dengan sepeda motor untuk menjenguk putranya.
Seperti diketahui, kebakaran di Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang menewaskan 41 orang napi.
Sebanyak 73 lainnya mengalami luka ringan dan 8 mengalami luka berat.
Pihak kepolisian masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran.
Sementara, beberapa keluarga lainnya masih mendatangi crisis center untuk mendapatkan informasi dan kondisi korban.