TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syok, sedih dan hampir pingsan.
Itulah yang dirasakan Ana saat mengetahui peristiwa kebakaran di Lapas Tangerang, Rabu (8/9/2021) pagi sekitar pukul 05.30 WIB.
Pikirannya kalut seketika saat membaca berita korban kebakaran berasal dari blok C2.
"Saya langsung kepikiran adik saya. Sebab kan Iwan memang berada di blok C2," ceritanya kepada TribunJakarta.com, Kamis (9/9/2021).
Baca juga: Alami Luka Bakar 98 Persen dan Cidera Pernapasan, Iwan Beri Dua Jempol saat Dijenguk Keluarga
Berbekal informasi dari pemberitaan media, pihak keluarga akhirnya bisa bertemu Iwan Setiawan alias Wanted (27), korban luka bakar berat kebakaran di Blok C2, Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9/2021).
Iwan atau akrab disapa Wanted menjadi satu dari delapan korban luka bakar yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang.
Ana dan Suami Tancap Gas ke Lapas Tangerang
Dengan tergesa, ia bersama suaminya segera menuju ke Lapas Kelas 1 Tangerang menggunakan sepeda motor dari kediamannya di Jatinegara, Jakarta Timur.
Sepanjang perjalanan, kata Ana, air matanya tak bisa berhenti menetes.
Sambil berdoa dalam hati, ia terus berharap Iwan dalam kondisi yang baik.
"Itu anak sudah saya titipkan ke tetangga. Perjalanan ke sana satu jam lebih."
"Kemudian pas sampai sana sudah lihat banyak polisi dan wartawan berdatangan," lanjutnya.
"Pak apa benar blok lapas ada yang terbakar?," tanyanya tergesa pada petugas kepolisian.
"Iya benar bu, Blok C2," jawab petugas.
Baca juga: Ombudsman: Harusnya 2 Oknum Dishub DKI yang Peras Sopir Bus Rombongan Vaksinasi Dipecat
Selama tiga jam di sana, Ana dan suaminya tak mendapatkan kejelasan apapun.
Melihat banyak kantong jenazah dihadapannya membuat pikirannya kian kalut.
Ditambah petugas yang belum memberikan penjelasan soal kondisi adik pertamanya.
Akhirnya sekira pukul 10.00 WIB, ia diarahkan menuju crisis center oleh petugas.
Di sana, Ana memberikan data yang dibutuhkan.
Sayangnya, lagi-lagi ia tak jua mendapatkan kepastian apapun.
Sampai dirinya memutuskan untuk bertanya kepada satu di antara wartawan di lokasi.
"Saya tanya ke wartawan ada nggak data korban. Akhirnya ada nama adik saya di daftar korban luka."
"Itu tanpa pikir panjang lagi, saya sama suami pulang ke rumah, ambil berkas dan menuju ke RSUD Kabupaten Tangerang," ungkapnya.
"Sebab saya sudah bertanya ke pihak sana katanya nggak bisa ke RSUD Kabupaten Tangerang tanpa ada persetujuan dari mereka."
"Itu beneran modal nekat aja," lanjutnya.
Baca juga: Keluarga Korban Desak Kalapas Tangerang Tanggung Jawab atas Insiden Kebakaran yang Tewaskan 41 Napi
Setelah berkas-berkas milik Iwan yang ada di rumah dibawa, Ana dan suaminya menuju RSUD Kabupaten Tangerang dan tiba di sana sekira pukul 15.30 WIB.
Setelah berkordinasi dengan petugas kepolisian, humas hingga dokter, Ana akhirnya mendapatkan penjelasan pasti terkait kondisi adiknya itu.
"Akhirnya bisa ketemu dokter dan diberitahu bahwa dari 8 yang paling parah itu Iwan."
"Adik saya itu mengalami luka bakar 98%, cedera pernapasan."
Gosong menjadi kata yang selalu disebutkan Ana kala mendeskripsikan kondisi anak kedua dari empat bersaudara itu di atas ranjang rumah sakit.
"Kaki dan tangannya sedikit-sedikit luka bakarnya. Tapi yang parah itu dibagian wajah, dada dan perut."
"Diajak ngomong masih respon. Tapi wajahnya sudah gosong, bengkak," ucap Ana sambil menangis.
Baca juga: Jenguk Korban Kebakaran Lapas Tangerang, Menteri Yasonna Beri Santunan Rp30 Juta
Meski mengalami 98% luka bakar, Ana masih tetap mengenali adiknya.
Ana menyebut adiknya itu memiliki ciri khas yakni telapak kaki yang besar dan sejumlah bekas luka.
"Iwan, mba Ana datang buat nengokin Iwan. Iwan yang kuat ya, kan Iwan bilang kalau Iwan pulang mau ke makam mama bareng-bareng."
"Masa pulang nengokin mama dengan keadaan begini."
"Kita maunya Iwan pulang bareng-bareng sehat," ucap Ana kepada Iwan.
Tanpa berbicara Iwan langsung mengangkat jempol kanannya pertanda oke.
"Mba Ana pulang dulu ya Iwan. Iwan yang kuat," tambah Ana.
Iwan kembali merespon dan mengangkat jempol kirinya.
"Jadi interaksinya hanya sebatas itu. Dia merespon dengan angkat jempol kanan dan kiri aja," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Perjuangan Ana Cari Adik yang jadi Korban Kebakaran Lapas Tangerang: Syok Tubuh Dipenuhi Luka Bakar,