News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

LSM Gardem 98: Paksakan Formula E Saat Pandemi Tindakan Tak Bermoral

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERSIAPAN FORMULA E - Ketua Ikatan Motor Indonesia Pusat Sadikin Aksa, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto, Formula E Operation Nuno Fernandez (kiri-kanan) saat hadir dalam konferensi pers kesiapan Penyelenggaraan Formula E Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020). Dwi Wahyu bahkan berharap pembangunan sirkuit di kawasan Monas, khususnya pengaspalan rute rampung dua bulan sebelum ajang balapan dimulai. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Garda Demokrasi 98 menilai keinginan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tetap akan menggelar balapan mobil listrik Formula E di tengah pandemi Covid-19 sebagai tindakan tidak bermoral.

Juru bicara Garda Demokrasi 98 (Gardem 98) Gepeng Mirdjaja menyatakan penyelenggaraan Formula E tak ubahnya menghapus empati ke masyarakat yang tengah terdampak pandemi.

"Bangsa ini, khususnya warga DKI Jakarta, tengah mengalami krisis akibat pandemi Covid-19. Ngototnya Pak Gubernur melaksanakan Formula E menciderai moral, empati kepada masyarakat yang tengah kesulitan," kata Gepeng, dalam keterangannya, Jumat (10/9/2021).

Menurutnya, sebagai pemimpin warga DKI Jakarta, sepatutnya Anies Baswedan fokus memulihkan kondisi kota, dan fokus pada improvement dan preventive pandemic.

Baca juga: PKS DPRD DKI Nilai Pengajuan Interpelasi Formula E Cenderung Politis

"Kita belum bebas dari pandemi, anggaran pandemi saja Pemda utang ke (pemerintah) pusat, kok sekarang malah keluarkan uang untuk bikin formula E," ujarnya.

Gepeng menilai wajar saja jika banyak warga Jakarta kemudian beranggapan bahwa ada ambisi pribadi Anies di dalam penyelenggaraan balapan Formula E.

Baca juga: Gerindra Pastikan Interpelasi Formula E akan Kandas

"Warga Jakarta patut curiga Gubernur punya hidden agenda (niat tersembunyi) sehingga memaksakan Formula E," katanya.

Gepeng menilai penyelenggaraan balapan Formula E memiliki lebih banyak mudharat dibandingkan manfaatnya bagi masyarakat DKI Jakarta. Karenanya, dia menilai upaya dari legislatif melakukan interpelasi cukup tepat.

"Kami melihat Formula Elebih banyak mudaratnya daripada manfaat, apalagi di situasi pandemi sekarang, sungguh tidak bermoral. Sudah pas jika interpelasi diusulkan, jangan sampai 'gubernur' sibuk bikin agenda pribadi. Formula E bukan amanat rakyat, jadi jangan lukai hati rakyat DKI yang sedang susah," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini