Namun, tangisan bocah tersebut dianggap hanya angin lalu.
"Kalau tangisan kita sering dengar memang. Anak itu sering nangis, cuman warga nganggepnya biasa aja," ucap Tika.
Baca juga: Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia DKI Jakarta Segera Gelar Raker
Tika juga menyinggung kecurigaannya sebelum jenazah OT ditemukan.
Menurut dia, kebiasaan OT ialah mengorder makanan via ojek online.
Dari situ, OT biasanya akan terlihat keluar ke teras rumahnya untuk mengambil makanan itu.
"Biasanya dia sering makan pakai ojek online, tapi ini enggak ada. Biasa pagi-pagi ada," kata Tika di lokasi.
Kecurigaan lainnya yang dirasakan Tika terkait dengan kondisi tempat sampah di rumah korban.
Sehari-harinya tempat sampah di rumah OT yang bernomor 6 pasti akan terisi sampah rumah tangga.
Namun, sudah empat hari belakangan tong sampah itu kosong sama sekali.
Kecurigaan makin menguat saat Tika dan beberapa warga lainnya mencium bau menyengat dari arah rumah korban.
Bahkan, bau tidak sedap itu menyeruak sampai puluhan meter dari rumah OT.
Baca juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Besok Jumat, 1 Oktober 2021, Sebagian Wilayah Cerah Berawan
"Baunya nyengat banget. Akhirnya saya samperin satpam, saya laporin pak RW, tetangga saya (OT) beberapa hari enggak keluar," ucap Tika.
Tika melapor ke pengurus RW setempat yang kemudian diteruskan ke Polsek Kelapa Gading.
Polisi lalu mendatangi rumah OT dan memanggil yang bersangkutan, namun tak ada sahutan.