Meski terdapat bukti chat, surat pengangkatan hingga bukti transfer dari korban, Olivia berkilah bahwa ia tak menjanjikan penerimaan CPNS.
Ia hanya menyebut hanya menawarkan les untuk persiapan tes CPNS dengan menyiapkan tenaga pengajar.
Olivia juga mengaku menerima uang Rp 25 juta dari penyelenggara les CPNS tersebut.
"Pengajarnya pun ada dan memang saya terima uang dari situ senilai Rp 25 juta per orang. Tetapi dengan nilai Rp 25 juta itu, digunakan untuk apa? Wajar saya punya untung dari situ, tetapi Rp 25 juta ini digunakan untuk les, untuk pengajar, sewa tempat, dll," katanya.
Namun, pihak korban mengklaim tak pernah melewati rangkaian tes atau les persiapan CPNS seperti yang disebutkan Olivia.
Para korban mengaku hanya dikumpulkan di Hotel Bidakara pada April lalu untuk diinterview dan diberikan undangan pelantikan PNS melalui Zoom yang dibagikan oleh seseorang dari pihak Olivia.