Dia memakai kostum robot berwarna kuning itu mangkal di Taman Gajah, Kota Tangerang.
Dirinya dalam sehari saja bisa meraup sekitar Rp 500 ribu. Jika lagi banyak pengunjung tembus di angka Rp 1 juta.
"Saya jadi cosplay robot-robotan kalau hari libur saja Sabtu Minggu bagi waktunya," katanya.
Menurutnya selama berkecimpung di dunia cosplay ini perekonomian Agus mulai bangkit. Tetapi butuh upaya besar dalam memakai kostum tersebut.
"Berat banget kostumnya terutama di bagian kaki itu kan dari besi. Seberat 12 kilo, makanya saya lebih pilih diam saat jadi robot. Karena memang susah gerak. Belum lagi panas udaranya jadi kesulitan bernafas," ungkap Agus.
Hal itu dilakukan agar bertahan hidup demi istri dan anak-anaknya.
Sebab gaji yang didapat sebagai guru honorer tak dapat menutupi kehidupan sehari-hari keluarga kecilnya itu.
"Syukurnya saya pakai kostum robot hampir 95 persen yang mau foto pada kasih uang. Belum lagi ditambah dapat orederan dari acara pesta ulang tahun, jadi buat tambah penghasilan juga," ucapnya.
Pandemi Covid-19 berakibat pada sendi-sendi perekonomian dari berbagai sektor.
Termasuk Agus yang sangat berdampak sebagai cosplay robot.
Hampir 2 tahun kerja sampingannya itu terhenti. Dan Agus harus gigit jari menghadapi kenyataannya ini.
"Selama pandemi ini saya sudah tidak bisa lagi sebagai cosplay robot. Terutama mangkal di Taman Gajah. Karena kan tidak boleh ada kerumunan dan taman-taman juga pada tutup," ujar Agus.
Sedih memang rasanya dan memaksa Agus untuk kembali berputar otak. Terlebih anak-anaknya sudah tumbuh besar.
"Benar-benar terdampak dan sangat kekurangan," bebernya.