Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan temuan kandungan parasetamol di teluk Jakarta aman dan tidak akan mengganggu kesehatan warga.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati pada konferensi pers Selasa (5/10/2021).
“Penelitian terhadap parasetamol ini dan kandungan parasetamol yang ditemukan hanya di 2 tempat itu tidak menimbulkan gangguan bagi Kesehatan. Jadi aman,” kata Rosa Vivien.
Berdasarkan analisis peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kandungan parasetamol tersebut tidak memiliki dampak signifikan kepada kesehatan manusia.
Baca juga: Pemprov DKI Butuh Waktu 2 Pekan Teliti Kandungan Parasetamol di Laut Jakarta
Temuan tersebut juga baru penelitian awal.
Namun, pencemaran akan diantisipasi oleh KLHK melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL).
Kelompok kerja KLHK secara khusus akan mengidentifikasi emerging pollutant, terkait penelitian dan bagaimana kebijakan yang dapat mengaturnya.
KLHK mengapresiasi penelitian yang dilakukan oleh BRIN tersebut, kendati penelitian tersebut merupakan penelitian awal.
“Parasetamol ini adalah emerging pollution. Jadi WHO (Badan kesehatan dunia) saja baku mutunya belum ada. Ternyata berdasarkan penyampaian para peneliti tadi, ini kecil. Jadi sangat kemungkinan kecil untuk mengganggu Kesehatan,” tegasnya.
Prof. Dr. Zainal Arifin, Peneliti Oseanografi BRIN mengatakan pihaknya belum memiliki data persentase kandungan parasetamol yang ditemukan di teluk Jakarta.
Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui long term exposure atau keterpaparan jangka panjang terhadap biota laut.
“Kita tidak tau ini terkontaminasi atau tidak, perlu penelitian lebih lanjut,” kata Zainal.
“Parasetamol sifatnya cepat larut, tapi memang populasi ke biota lautnya jika konsentrasi itu ada sepanjang waktu,” lanjutnya.