News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bangun Bank Sampah, Otsuka Dorong Perilaku Bijak Kelola Sampah Biar Bisa Cuan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

virtual launching PT Amerta Indah Otsuka 'Bank Sampah-Otsuka Ecovillage', Rabu (13/10/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengelolaan sampah memang terus menjadi permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini, jika tidak dikelola secara baik, maka limbah ini dapat menyebabkan penyakit dan merusak lingkungan.

Oleh karena itu, diperlukan sinergi semua pihak termasuk masyarakat agar bijak dalam mengelola sampah, dengan memisahkan antara sampah organik dan non-organik.

Pengelolaan sampah berkelanjutan dan terintegrasi tentu sangat penting, karena ini bukan merupakan tanggung jawab petugas kebersihan saja, namun juga masyarakat.

Perlu diketahui, meningkatnya pola konsumsi masyarakat, terutama di masa pandemi virus corona (Covid-19) seperti saat ini, tentu berdampak pada volume peningkatan sampah yang ada di lingkungan.

Jika tidak dikelola dengan baik, maka sampah tidak hanya dapat mencemarkan air, tanah dan udara, namun juga menimbulkan penyakit dan bencana banjir.

Melihat pentingnya pengelolaan sampah secara berkelanjutan yang dapat memberikan nilai ekonomi pula, PT Amerta Indah Otsuka pun meresmikan 'Bank Sampah' Otsuka Ecovillage di area pabrik kawasan Sukabumi, Jawa Barat.

Baca juga: Dendam Politik, Mantan Kades di Kendal Bawa Lari Mobil Bak Sampah Milik Desa 

Direktur PT Amerta Indah Otsuka, Sudarmadi Widodo mengatakan bahwa sebenarnya sampah yang merupakan kategori 'barang bekas' akan memiliki nilai ekonomi jika dikelola secara maksimal.

Banyak produk daur ulang yang memiliki nilai ekonomi dan bisa dijual di pasaran.

"Dari barang-barang bekas bisa kita daur ulang, menjadi opsi berikutnya untuk sirkulasi ekonominya," kata Widodo, dalam virtual launching 'Bank Sampah-Otsuka Ecovillage', Rabu (13/10/2021).

Menurutnya, proses daur ulang ini bisa dilakukan untuk menciptakan produk yang dapat menghasilkan keuntungan secara ekonomi.

Karena pada akhirnya, selain membangun lingkungan yang bersih dan sehat, tujuan lain dari pembangunan bank sampah ini adalah membentuk masyarakat yang mandiri secara ekonomi.

"Karena nanti harus mandiri, sehingga harus menghasilkan nilai uang yang nanti bisa digulirkan," jelas Widodo.

Ia pun mengungkapkan bagaimana proses awal kerja sama yang dilakukan antara pihaknya dengan warga setempat.

Perusahaan ini harus melakukan beberapa kali pertemuan untuk menemukan kecocokan misi.

Widodo menjelaskan, mengubah pola pikir masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan produk, memisahkan sampah organik dan non-organik serta mengelolanya melalui bank sampah tentu tidak mudah.

Hal inilah yang menjadi tantangan perusahaannya yang berupaya mendorong terciptanya desa yang lebih peduli terhadap lingkungan.

"Jadi awal-awal kita cukup sulit, karena sampah itu dianggap (sekadar) sampah, terus diajak kelola sampah itu tidak terbayang ya," papar Widodo.

Sebenarnya, kata dia, permasalahan terkait upaya pengelolaan sampah ini telah menjadi perhatian perusahaannya sejak lama.

Namun upaya untuk mewujudkan pengelolaan sampah ini baru bisa terwujud pada kali ini.

Saat perusahaannya bertemu dengan warga Desa Sukajaya yang kini membantu pengelolaan sampah ini, sehingga kerja sama pun dilakukan.

"Jadi sudah dari dulu ini (menjadi) masalah, cuma kita bingung bagaimana caranya. Akhirnya kita sampaikan bahwa Otsuka komitmen untuk mendukung itu, karena kita sudah punya misi yang sama, ayo bareng-bareng," tutur Widodo.

Ia mengaku sebelum sepakat untuk menghadirkan bank sampah ini, pihaknya harus melakukan pertemuan beberapa kali untuk mematangkan fokus yang menjadi concern mereka dalam upaya melestarikan lingkungan.

Termasuk berbincang dengan Matin Nudin, Ketua RT 07 RW 04, Kampung Benteng, Kutajaya, Jawa Barat.

Widodo pun meyakinkan warga setempat bahwa perusahaannya akan mendukung hingga program bank sampah di wilayah itu sukses dan mampu mandiri pula dalam menghasilkan ekonomi dari produk daur ulang.

"Setelah beberapa kali pertemuan, akhirnya 'ok pak Matin mengumpulkan teman-teman' dan kita jelaskan lagi, kita yakinkan bahwa kita akan dukung sampai ini sukses ya, pokoknya kita akan dampingi sampai sukses, akhirnya timnya terbentuk dan sampai sekarang sudah sangat kompak sekali," tegas Widodo.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Matin mengapresiasi langkah yang diambil perusahaan tersebut dalam mendorong terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat melalui bank sampah.

"Terima kasih, saya apresiasi untuk PT Amerta Indah Otsuka, alhamdulillah sampai saat ini kerja sama kita terjalin dengan baik, khususnya untuk warga RT 07," jelas Matin.

Ia pun berharap kehadiran bank sampah ini dapat menjadi awal yang baru bagi wilayahnya dan sekitarnya untuk bisa mengelola sampah secara bijak.

Bank sampah ini nantinya akan dikelola oleh Paguyuban Sehati di Desa Sukajaya.

"Mudah-mudahan kedepannya satu kelurahan, satu desa bisa kita tampung di sini pengelolaannya," pungkas Matin.

Dalam peresmian Otsuka Ecovillage itu, hadir pula Putri Indonesia 2010 dan Pemerhati Lingkungan Nadine Alexandra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini