TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Aksi bejat SA (58) terhadap gadis berinisial KW (19) yang tadinya feminim mendadak berubah penampilannya menjadi kelaki-lakian alias tomboi.
SA diketahui adalah seorang pegawai harian lepas di salah satu pasar di Kota Bekasi, berinisial SA (58).
Dilansir TribunJakarta, SA tega melakukan tindakan asusila kepada KW selama kurang lebih tiga tahun, atau tepatnya sejak 2018.
Korban dan orangtuanya sempat menerima tekanan sehingga baru berani melapor ke polisi pada 6 Oktober 2021 kemarin.
Korban dengan pelaku awalnya dikenalkan oleh seseorang, dari perkenalan itu hubungan keduanya berlanjut.
Pelaku kerap menjemput korban untuk dibawa ke lokasi kerjanya, di tempat itupula, aksi pencabulan pertama kali dilakukan.
KW Trauma
Kuasa hukum korban Nuralamsyah mengatakan kliennya mengalami trauma berat.
Hal tersebut terlihat dari penampilan KW yang berubah drastis
"Ada (trauma psikologis), yang awalnya kemayu seperti wanita lainnya sekarang jadi tomboi (kelaki-lakian)" kata Nuralamsyah, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Supaya Bisa Buang Sampah ke Bantargebang, Pemkot Bekasi Minta DKI Tambah Uang Bau untuk 6 Ribu KK
Tidak hanya itu, kecenderungan seksual korban juga sudah dianggap menyimpang.
Pihaknya berencana membawa KW ke ahli psikologi agar mendapat penanganan.
"Dan tidak suka dengan laki-laki, itu imbasnya lebih kelainan seksual, itu berdasarkan pengakuan keluarga," jelas dia.
Dinodai Sebanyak 10 Kali
KW memilih diam selama kurang lebih tiga tahun atas tindak asusila yang dialaminya.
Nuralamsyah mengatakan, selama tiga tahun, korban dirudapaksa sebanyak 10 kali.
Baca juga: Ajak Keluarga ke Bekasi Demi Nasi Goreng Bang Tigor, Novel Baswedan Ucap Pencitraan, Singgung Siapa?
"Sudah 10 kali selama tiga tahun ini, dari pengakuan korban dia tidak berani melapor ke orangtuanya," kata Nuralamsyah.
Setiap melancarkan aksinya, pelaku selalu memperdaya korban dengan ancaman bahkan iming-iming uang agar dia mau melayani nasfu bejatnya.
"Ada iming-iming uang jajan Rp100 sampai Rp200 ribu, awal kejadian korban waktu itu masih sekolah kelas 3 SMA," ujarnya.
Dapat Ancaman
Nuralamsyah mengatakan kliennya selama ini takut untuk cerita ke siapapun karena sering diancam oleh pelaku.
"Dari pengakuan anak ini tidak berani melaporkan ke orangtuanya, alasannya pelaku selalu berbicara dengan kasar sehingga anak ini takut untuk melaporkan," kata Nuralamsyah, Rabu (13/10/2021).
Korban juga sering dikirim pesan singkat berisi kata-kata ancaman.
Hal ini membuat dia terpaksa menjadi budak nafsu pelaku selama kurang lebih tiga tahun.
"Korban takut, mulai dari voice note dan omongan pelaku kepada korban, jadi selama tiga tahun itu dia dalam tekanan," jelasnya.
Perbuatan asusila dilakukan pelaku berulang kali.
Bahkan korban juga pernah diajak ke lokasi kerja pelaku dan disetubuhi di sana.
"Tidak hanya di kantor (tempat kerja pelaku), terakhir dilakukan di losmen, korban dipaksa, biasanya dia dijemput sama pelaku," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gadis 19 Tahun di Bekasi Feminim Berubah Jadi Tomboi, Ternyata Akibat Perbuatan Jahat Pegawai Pasar