Bahkan petugas salut ketika sang bocah tidak merintih kesakitan saat tubuhnya terjepit reruntuhan tiang beton di Jalan Mawar, Pancoran Mas, Kota Depok.
"Teman-teman Damkar menyaksikan semua, korban gak nangis sama sekali dari awal kita datang,"
"Badannya tertimpa beton gak ngerintih, gak nangis, gak ngeluh sama sekali," kata personel Damkar Kota Depok, Irawan di lokasi kejadian.
YA saat itu tertimpa reruntuhan rumahnya kala insiden terjadi sekira pukul 09.00 WIB.
Malah saat itu, YA sedang melaksanakan zoom online sekolahnya.
Proses evakuasi YA berlangsung dramatis dan mengharukan.
Baca juga: Dramatis, Tangis Haru Mewarnai Penyelamatan Korban Reruntuhan Tiang Beton dan Mobil Crane di Depok
Meski misi penyelamatan berjalan cukup lama, YA tak menunjukkan ketakutannya.
Pantang menyerah, YA saat proses evakuasi hanya meminta air minum karena merasa kehausan.
"Cuma dia dehidrasi, tapi kata medis gak boleh minum dulu."
"Jadi kita cuma suplai oksigen dan madu yang dioles dibibir, karena khawatir kalau masuk makanan dan minuman malah menyumbat saluran pernapasan dan risikonya besar," sambungnya.
Perjuangan Nirawan bersama sejumlah rekannya pun berbuah manis.
Selama lima jam, seluruh bagian tubuh korban berhasil ditarik ke luar dalam keadaan utuh.
Bahkan, korban hanya menderita beberapa luka lecet dan memar pada bagian tangan kanannya.
Rasa syukur keberhasilan mengevakuasi korban dalam keadaan selamat diluapkan Nirawan dan rekan-rekannya.