TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali menegaskan upaya penanganan banjir, dan curah hujan tinggi di ibu kota bukan cuma andalkan pembuatan sumur resapan.
"Iya, bukan cuma sumur resapan," kata Marullah di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (10/11/2021).
Ia menjelaskan Pemprov DKI selama ini juga terus mengupayakan pembersihan saluran - saluran air, pengerukan sungai dan waduk guna cegah pendangkalan, hingga membuat program Gerebek Lumpur.
"Ada juga pembersihan saluran air, pengerukan sungai dan seterusnya, nanti tanya teman di SDA dan di beberapa dinas yang lain," kata dia.
Sebelumnya mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengkritik pembuatan sumur resapan yang dilakukan Pemprov DKI.
Baca juga: Sumur Resapan Anies Dikritik, Sekda DKI Membela: Sebenarnya Efektif Sekali
Menurutnya sumur resapan tak akan mampu menyelesaikan masalah banjir di ibu kota. Sebab tanah di Jakarta kata dia, sudah tak lagi maksimal menyerap air.
Ferdinand juga menyoroti pembuatan sumur resapan dengan cara membongkar trotoar yang sudah rapi.
Padahal lanjut dia, trotoar - trotoar tersebut dibuat dengan biaya tinggi. Namun setelah rapi, justru Pemprov DKI membongkarnya lagi demi pembuatan sumur resapan.
"Proyek tanpa akal di Jakarta. Sumur respaan dibuat di atas trotoar. Padahal proyek trotoar dulu sudah menghabiskan banyak anggaran. Sekarang dihancurin lagi untuk bikin sumur resapan yang posisinya lebih tinggi dari permukaan jalan," kata Ferdinand dalam cuitannya di sosial media Twitter, 7 November 2021.