Terdapat tiga kawasan yang dataran semakin berkurang yakni di RW 01,02 dan 06.
Wilayah tersebut dulunya merupakan area permukiman dan persawahan yang jadi sumber mata pencaharian warga.
"Dusun 1 itu ada 940 hektar yang daratan hilang, kalau di dusun 3 sudah 420 hektar. Dua wilayah itu terdampak abrasi," ucapnya.
Semakin menurunnya struktur tanah juga terjadi di empat kampung lain yang kini terdampak banjir rob, yakni Kampung Muara Mati, Muara Pecah, Muara Bendera dan Kampung Gobah.
Begitu mudahnya air laut merambah ke permukiman membuat nyaris setiap bulan warga mengalami bencana banjir rob.
"Sampai sekarang sudah 5 hari banjir rob. Tapi kalau banjir rob, sore sampai malam airnya sudah turun, naik lagi pagi hari, sekitar jam 5 subuh," tuturnya.
Qurtubi mengkhawatirkan luas wilayah Desa Pantaibahagia akan semakin berkurang apabila tidak ada pembenahan dan langkah antisipasi.
Bukan tidak mungkin wilayahnya kelak akan tertutup air laut apabila terus dibiarkan berlarut-larut.
"Saya harap ada penanggulangan yang sifatnya komprehensif dan permanen agar tidak ada lagi bencana. Karena dampaknya sangat merugikan masyarakat, tambak pada hilang dan sawah terendam," ungkap Qurtubi
Desa Karangligar Kebanjiran 30 Kali Dalam Setahun
Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat menjadi desa yang paling sering dilanda banjir.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Karangligar Badru (47) menyebut dalam satu tahun wilayah Desa Karangligar bisa dilanda banjir sebanyak 30 kali.
Banjir sering terjadi khususnya di RT 001 dan RW 03.
"Warga ya pasrah aja jadinya pasti tiap tahun banjir. Pemerintah Desa bahkan Pemkab Karawang bisa apa, karena kan ini kiriman airnya pasti itu jawabannya," katanya, pada Selasa (8/11/2021).