TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panas terik menyengat, saat Nur Miyati berdiri di atas kubus apung berbahan high density polytethylene (HDPE) dengan tongkat jaringĀ di tangan berada di danau TMP Kalibata.
Nur Miyati sehari-hari bekerja di UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Tulang punggung keluarga ini berjibaku dengan sampah yang sampai saat ini masih menjadi persoalan pemerintah DKI Jakarta.
Meski panas yang lumayan menyengat, Nur Miyati masih terus bekerja dengan sambil memegang tongkat jaring di atas kubus apung.
Di bagian tepi danau, tangan Mpok Oren, biasa dia dipanggil rekan-rekannya, menyaring sampah yang mengambang di danau seluas 6 hektar itu.
Keseharian Mpok Oren dihabiskan untuk menjaga danau TMP Kalibata agar bersih dari sampah.
Tak heran, wajahnya terlihat menghitam lantaran sering tersiram sinar matahari.
Mpok Oren merupakan tulang punggung keluarga.
Ia memutuskan menjadi petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta demi mencari nafkah.
Sebab, suaminya yang sempat menjadi petugas UPK Badan Air meninggal dunia.(*)