News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gedung Cyber 1 Kebakaran

Ungkap Kronologi Kebakaran di Gedung Cyber 1, Polisi Duga Sumber Api Berasal dari Korsleting Trafo

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat ditemui awak media di Taman Pandang, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya masih menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021).

Hasil penyelidikan sementara, api diduga berasal dari baterai trafo yang mengalami korsleting listrik.

Akibatnya, trafo yang mengalami korsleting itu menimbulkan percikan api hingga melalap lantai 3 Gedung yang dikenal sebagai pusat web hosting dan beberapa penyimpanan data center sejumlah perusahaan.

"Diketahui telah terjadi kebakaran yang berasal dari baterai trafo lantai 2 bagian belakang gedung Cyber terbakar hingga, mengeluarkan sumber api," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan lewat keterangan tertulisnya, Jumat (3/12).

Zulpan menambahkan, menurut penuturan seorang saksi mata, pukul 06.00 WIB sempat ada alarm peringatan keamanan gedung berbunyi.

Diduga, bunyi alarm itu menjadi awal mula terjadinya ledakan di trafo itu.

"Kemudian pada pukul 12.30 WIB saat saudara Septian bekerja membersihkan kebun halaman depan gedung. Ia melihat asap tebal keluar dari pintu lobi gedung, bersama dengan keluarnya karyawan gedung," ucap Zulpan.

Baca juga: Gedung Cyber 1 Terbakar, Sejumlah Aplikasi Tumbang hingga Ujian Semester Tertunda

Sampai saat ini, polisi telah memeriksa 4 orang saksi mata.

Polisi juga melakukan olah TKP bersama tim Puslabfor Mabes Polri untuk menyelidiki penyebab dan kronologi terjadinya kebakaran yang menewaskan 2 orang itu.

"Motif dan tersangka akibat kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwajib," imbuh Zulpan.

Kabel Panel

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan panel atau rangkaian kabel yang terbakar di salah satu ruangan di Gedung Cyber 1.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah panel kaber tersebut tidak membuat satu ruangan terbakar.

Titik api hanya menimbulkan asap tebal dan menimbulkan dua siswa SMK meninggal dunia karena menghirup asap pekat.

"Panel dan rangkaian kabel terbakar dan ada kulit karet sehingga menimbulkan asap," kata Azis di lokasi, Jumat (3/12/2021).

Namun, pihak kepolisian masih menunggu hasil olah TKP untuk memastikan penyebab kebakaran.

"Tapi ini baru kasat mata karena hasil olah TKP yang tentukan keterangan tersebut," ujar dia.

Polres Metro Jakarta Selatan juga melakukan olah TKP untuk mencari tahu penyebab kebakaran.

"Kami olah TKP cari penyebab kebakaran karena kemarin kami enggak bisa laksanakan olah TKP leluasa karena asap masih cukup tebal. Kami menunggu asap hilang dan lakukan olah TKP," kata Azis.

Baca juga: Direktur TI Bursa Buka Suara Terkait Mitigasi Dampak Kebakaran Gedung Cyber 1

Azis menambahkan, pihaknya juga telah memasang garis polisi di sejumlah ruangan di Gedung Cyber 1.

"Hari ini kami memasang garis polisi di beberapa ruangan untuk memudahkan tim lakukan olah TKP," ujar dia.

Hingga saat ini olah TKP yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan masih berlangsung.

Nantinya, polisi akan mengamankan barang bukti dari olah TKP yang dilakukan.

"(Olah TKP) lantai 1 dan lantai 2, termasuk beberapa lantai lain yang masih dalam lingkup gedung ini satu rangkaian karena bentuknya kabel," jelas Azis.

Kebakaran di Gedung Cyber 1 terjadi pada Kamis siang sekitar pukul 12.35 WIB.

Baca juga: Dua Korban Meninggal Dunia Dalam Peristiwa Kebakaran Gedung Cyber 1 Ternyata Siswa SMK Sedang PKL

Tidak terlihat kobaran api dari luar gedung. Namun, kepulan asap hitam tampak menyelimuti sekeliling gedung.

Dua remaja pria tewas dalam peristiwa kebakaran ini. Mereka adalah Seto Fachrudin (18) dan Muhammad Redzuan Khadafi (17).

"Informasi terakhir kita koordinasi dengan pihak rumah sakit, dua orang yang meninggal," ujar Ridwan.

Seto tewas di tempat kejadian perkara (TKP) setelah terjebak selama 20 menit di dalam area gedung yang terbakar.

Sementara itu, Redzuan meninggal dunia di RSUD Mampang Prapatan setelah sempat tak sadarkan diri dan mendapat perawatan.

Dugaan sementara, keduanya tewas karena sesak napas akibat menghirup asap tebal.

Baca juga: Polisi Periksa 4 Saksi Usut Kebakaran Gedung Cyber 1 yang Menewaskan Dua Siswa SMK

Kedua korban tewas diduga berprofesi sebagai teknisi di salah satu perusahaan yang berkantor di Gedung Cyber 1.

"Dia sebagai teknisi, mungkin begitu lihat itu langsung bekerja dia mungkin lupa keluar. Nah petugas kita menyisir lalu ada ketemulah korban itu," kata Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Herbert Plider Lomba Gaol di lokasi.

Ia mengungkapkan, kebakaran di Gedung Cyber 1 diduga disebabkan karena korsleting listrik.

"(Kebakaran) diduga karena adanya hubungan arus pendek," ungkap Herbert.

Berdasarkan hasil penelusuran sementara, jelas Herbert, titik api berasal dari lantai 3 Gedung Cyber 1.

"Ruangan server di lantai 3 yang terbakar," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini