Agus Haryadi mengatakan, hal ituĀ untuk mencegah kasus impor Covid-19 varian Omicron masuk ke Indonesia melalui bandara tersebut.
"Biosecurity Management dijalankan untuk melindungi publik dari bahaya covid-19, sementara Biosafety Management untuk membuat lingkungan tetap sehat," ujar Agus.
Agus menuturkan, Bandara Soekarno-Hatta juga dilengkapi dengan Airport Health Center sebagai fasilitas tes Covid-19,
Juga diperkuat dengan adanya laboratorium berstatus Biosafety Lab Level 2 (BSL-2).
Baca juga: Dosis Ketiga Vaksin Pfizer Diklaim Ampuh Lawan Omicron
"BSL-2 di bangun dengan luas 158 meter persegi di Terminal 3, yang dilengkapi sejumlah ruangan antara lain ruang ekstraksi dan ruang mixing dengan berbagai perlengkapan seperti BioSafety Cabinet," katanya.
Menurut Agus BSL-2 ini memiliki kapasitas pemeriksaan sampel hingga 1.216 sampel per jam atau sekitar 29.184 per hari
Di mana keberadaannya mampu memberikan hasil tes PCR sekira 3 jam setelah sampel diambil di Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta.
"BSL-2 ini dioperasikan oleh tenaga medis profesional antara lain bersertifikat Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM), biosafety officer, dan ahli patologi," jelasnya.
Artikel ini sudah pernah tayang di TribunJakarta dengan judul Petugas Temukan 40 Penumpang Internasional di Bandara Soekarno-Hatta Positif Covid-19