News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Lapas Tangerang Ada Napi Kabur, Lapas Bekasi Langsung Pasang Sensor Inframerah dan Panic Button

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kabur dari penjara

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Meski penjagaan ketat, tetap saja ada beberapa warga binaan yang nekat melarikan diri dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas).

Seperti yang terjadi baru-baru ini, narapidana kasus narkotika asal Aceh, Adam Bin Musa kabur dari Lapas Tangerang.

Kaburnya gembong narkoba ini mendapat sorotan dari sejumlah pihak.

Pencarian terus dilakukan melibatkan aparat kepolisian ke sejumlah lokasi persembunyiannya.

Baca juga: Napi Adam Bin Musa Kabur dari Tempat Cuci Mobil Lapas Tangerang, Kemenkumham dan Pengamat Bereaksi

Kelas IIA Bekasi Pasang Sensor Inframerah, Bisa Deteksi Gerakan

Semakin beraninya warga binaan lapas melarikan diri, menjadi catatan penting bagi pihak lapas termasuk di sistem pengamanan.

Maka itu, pihak Lapas Kelas IIA Bekasi, langsung memasang pengamanan tambahan, yaitu dengan sensor inframerah.

Dimana dengan sensor tersebut, dapat mendeteksi pergerakan.

"Kami memasang tambahan peralatan keamanan baru, yang menggunakan infrared," kata Kalapas Kelas IIA Bekasi, Hensah, Selasa (14/12/2021).

Hensah mengatakan pemasangan sensor inframerah itu ditempatkan di titik-titik yang dianggap rawan, atau yang sulit terjangkau dari pengawasan petugas.

Baca juga: Pemuda dan Gadis di Tangerang Dianiaya hingga Alami Luka Bacok, Benarkan Ulah Gangster ?

Baca juga: Selama Dua Tahun Total Ada 628 Anak di Kota Tangerang yang Positif Covid-19 

Sensor Inframerah itu bekerja mendeteksi pergerakan pada manusia dan narapidana yang berusaha melarikan diri.

"Ya jelas, itu tujuan utama kita (antisipasi narapidana kabur). Jadi sensor itu mendeteksi untuk pergerakan."

"Ini jangan sampai kejadian-kejadian pelarian. Jagan sampai narapidana kabur melalui tempat-tempat tersebut," katanya.

Lapas Kelas IIA Bekasi Juga Dilengkapi dengan Sistem Panic Button

Selain memasang sensor infra merah, petugas lapas juga dengan rutin melakukan pengecekan secara rutin di seluruh lapas guna mengantisipasi adanya narapidana yang menjebol tembok.

"Jadi kalau untuk mengantisipasi seperti itu (jebol tembok) kita melakukan kontrol rutin juga. Selain dibantu dengan alat-alat ini, kontrol manual juga harus dan wajib dilakukan," ujarnya.

Selain memasang pengamanan tambahan, Hensah mengaku juga rutin memberikan edukasi kepada para warga binaan saat terjadi Kebakaran ataupun gempa bumi.

Baca juga: Kronologi Gadis di Tangerang Dibacok hingga Pipinya Luka, Tak Disangka Pelakunya Masih Pelajar

Bahkan Lapas Kelas IIA Bekasi juga dilengkapi dengan sistem panic button.

Sehingga dengan adanya sistem keamanan itu, maka ketika terjadi Kebakaran, gempa bumi maka meminimalisir terjadinya korban yang melibatkan warga binaan yang berada di dalam lapas.

"Aplikasi ini merupakan terobosan dari kita, bisa menghubungkan ke instansi terdekat. Seperti kepolisian, TNI maupun pemadam kebakaran."

"Kalau adanya bencana alam, kita bisa menghubungi mereka dengan menggunakan aplikasi ini dengan cepat," ucapnya.

Napi Asal Aceh Adam Bin Musa Kabur dari Tempat Cuci Mobil Lapas Tangerang

Kementerian Hukum dan HAM RI mengungkapkan identitas narapidana yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang melalui tempat pencucian mobil, sejak Rabu (8/12/2021) silam.

Kabag Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Rika Apriyanti menyatakan, identitas napi tersebut bernama Adam Bin Musa (43) warga asal Aceh.

"Narapidana yang melarikan diri dari Lapas Kelas I Tangerang itu atas nama Adam Bin Musa, yang melarikan diri sejak tanggal 8 Desember 2021 lalu," ujar Rika Apriyanti saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, melalui panggilan seluler, Selasa (14/12/2021).

"Adam Bin Musa dijatuhi hukuman 13 tahun, untuk perkara pertama dan telah menjalani hampir 5 tahun, kemudian untuk pidana kedua itu selama 16 tahun, dengan ke dua kasus itu sama, yakni Narkotika," imbuhnya.

"Dengan demikian, total masa hukuman pidana penjara yang seharusnya dijalani Adan bin Musa berjumlah 29 tahun," terangnya.

Baca juga: Jokowi Atensi Kasus Rudapaksa Santriwati hingga Desakan Pelaku Dihukum Kebiri

Sebelumnya diberitakan, seorang narapidana yang merupakan gembong narkoba kabur dari lapas kelas 1 Tangerang.

Adami Bin Musa napi yang di vonis 22 tahun penjara ini kabur dengan mudahnya setelah mengikuti program bekerja di luar.

Adami yang ditangkap dengan barang bukti sabu seberat 15 kilogram di Kalianda, Lampung, kabur setelah mendapat izin bekerja diluar lapas.

Ia bersama 11 rekannya keluar dari penjara, dan ia sendiri yang tak kembali.

Adam Bin Musa Diburu hingga ke Riau

Kemudian Rika menerangkan, pihaknya bersama kepolisian terus melakukan pengejaran kepada narapidana tersebut.

Pengejaran dilakukan dengan memetakan wilayah-wilayah yang diperkirakan dikunjungi atau menjadi tempat pencarian dari Adam Bin Musa, yakni bekerja sama dengan Polda Riau.

"Kami sedang melakukan pencarian, bersama pihak kepolisian, sejak awal semua wilayah yang menjadi potensi pelarian termasuk riau sudah kita tuju," kata dia.

"Tim kanwil dan kepolisian kan sudah memetakan wilayah perkiraan mana saja yang dituju, makanya dugaannya di Riau. Kalau aslinya itu, dia berasal dari Aceh," sambungnya.

Kendati demikian, Rika masih enggan menjelaskan lebih lanjut, alasan ataupun penyebab dari narapidana narkotika tersebut melarikan diri.

"Kalau itu (alasan) kita harus tanya yang bersangkutan, nanti kalau sudah tergangkap akan kita periksa keseluruhan," terangnya.

LAPAS TANGERANG - Tempat pencucian kendarasn Taba Car Wash milik Lapas Klas 1 Tangerang di Jalan Veteran, Kota Tangerang, Senin (13/12/2021) ditutup rapat dengan gembok terkunci pasca kaburnya seorang warga binaan berinisial A melalui tempat ini. A yang berstatus napi dalam kasus narkoba ini bisa melenggang bebas dari tempat ini tanpa pengawasan yang ketat, ia diketahui baru saja menjalani.pidana 5 tahun di Lapas ini. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Situasi Terkini di Lapas Tangerang

Pantauan TribunTangerang, situasi area pintu masuk Lapas Kelas I Tangerang hingga hari ini masih terlihat sepi.

Hanya terlihat beberapa petugas berjaga pada pos penjagaan gerbang masuk menuju lapas tersebut.

Situasi di area luar sekeliling lapas juga terlihat biasa saja, tidak terdapat keramaian pada sisi area tertentu lapas.

Kemudian pada tempat pencucian mobil milik lapas yang merupakan area dari napi tersebut melarikan diri juga terlihat sepi.

Tidak terlihat satu pun petugas yang berjaga pada tempat pencucian mobil yang lokasinya berada di sebelah kiri area depan lapas.

Hanya terdapat tiga buah mobil pribadi terparkir pada lokasi itu.

Kemudian, pada tempat pencucian mobil tersebut terdapat sebuah spanduk berukuran panjang bertuliskan 'CAR WASH LAPASTA ONE' berwarna kuning. (tribun network/thf/TribunTangerang.com/Wartakotalive.com/TribunBekasi.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini