Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sopir taksi online yang menjadi penganiayaan penumpang, Godelfridus Janter (47), berencana melaporkan balik penumpang wanita berinisial Novia Tambrani akibat insiden muntah di dalam mobil.
Godelfridus mengaku, dalam peristiwa itu ia juga dirugikan.
Ia mengklaim bahwa akibat peristiwa yang viral di media sosial itu, dirinya mengalami penganiayaan hingga membuatnya sakit kepala.
"Klien kami dirugikan, jelas. Kami akan lapor balik, kalau nggak hari ini ya, besok. Soalnya klien kami menderita sakit kepala, kayaknya ada luka dalam akibat ada dugaan pemukulan," kata kuasa hukum Godelfridus, Siprianus Edi Hardum, saat dikonfirmasi, Minggu (26/12/2021).
Siprianus mengatakan, bahwa Godelfridus berencana melaporkan Novia ke Polres Jakarta Metro Barat.
Selain melaporkan atas dugaan penganiayaan, Godelfridus akan melaporkan Novia atas dugaan tindak pengancaman.
Baca juga: Jadi Tersangka, Sopir Taksi Online Aniaya Penumpang Gara-gara Mobilnya Kena Muntah Langsung Ditahan
"Perlu saya luruskan, klien kami juga dianiaya, kan peristiwa kemarin itu perkelahian sebenarnya. Karena mobil klien kami dimuntahi penumpang, klien kami meminta ganti rugi tapi malah dikeroyok ya. Di situ kena Pasal 170 ya. Selain itu, klien kami juga diancam melalui WA, beberapa kali dia diteror dan ini masuk ke pengancaman," jelas Siprianus.
Siprianus menjelaskan, kliennya mengaku mendapat ancaman dari saudara Novia selang beberapa jam dari peristiwa itu.
Menurut pengakuannya, saudara Novia kerap menerornya dengan mengaku sebagai anggota TNI untuk mencari keberadaan Godelfridus.
"Dia mengancam mau membunuh keluarga dari klien kami ini. Bawa-bawa TNI juga, ini akan kami usut melalui laporan," sebut Siprianus.
Baca juga: Sopir Taksi Online GJ Bantah Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Penumpangnya NT
Pihak Godelfridus Janter mengklaim, memiliki bukti atas dugaan pengancaman itu.
Bahkan, pihak kuasa hukum telah menyimpan nomor yang mengaku saudara Novia.
Siprianus akan memberitahukan nomor tersebut kepada pihak polisi untuk ditelusuri kebenarannya.
"Nomornya kita udah dapat. Nanti kan polisi, diharapkan polisi-TNI kerja sama menelusuri nomor ini. Siapa sebenarnya dia, apakah TNI atau bukan," kata Siprianus.
Sebelumnya, Novia Tambrani selaku pelapor dan korban dari tindak penganiayaan menepis tudingan Godelfridus. Novia menegaskan tidak memiliki keluarga atau kenalan tentara seperti dituduhkan oleh tersangka.
"Saya tidak punya anggota keluarga atau kenalan tentara, sama sekali," ucap Novia saat dihubungi terpisah.
Novia menduga, bahwa GJ diancam oleh orang lain yang dia tidak kenal. Hal itu karena kasus penganiayaan viral di media sosial dan banyak foto tersangka hingga identitas GJ di Grab lengkap dengan nomor ponselnya tersebar luas.
Atas informasi itu, Novi menduga ada orang lain yang mengaku-aku sebagai keluarganya untuk mengancam GJ agar tak lari dari kasus itu.
"Saya duga karena identitas GJ itu saya update di media sosial dan masuk media massa seperti ini, pasti banyak orang yang lihat. Takutnya ada yang asal mengaku-aku anggota keluarga atau saudara saya. Saya pun nggak tahu itu tentara siapa, karena keluarga saya pun tidak ada satu pun jadi tentara," jelas Novia.
Jadi tersangka
Aparat Reserse Kriminal Polsek Tambora telah mengamankan sopir taksi online berinisial GJ yang menganiaya penumpang bernama Novia Tambrani di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
GJ ditangkap pada Jumat (24/12/2021) kemarin dan langsung ditahan di Polsek Tambora, Jakarta Barat. GJ diamankan di Plaza Slipi Jaya usai peristiwa yang viral di media sosial itu terjadi pada Kamis (23/12/2021) dini hari kemarin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, saat ini kasus itu ditangani Polsek Tambora untuk proses lebih lanjut.
"Sopir taksi online GJ sudah diamankan dan ditetapkan tersangka," kata Zulpan kepada Tribunnews.com, Minggu (26/12/2021).
Zulpan menambahkan, bahwa tersangka yang merupakan mitra pengemudi Grab bernama Godelfridus Janter (47) ditetapkan sebagai tersangka atas laporan yang dilayangkan oleh korban Novia Tambrani
"Yang bersangkutan langsung ditahan di Rutan Polsek Tambora kemarin. Itu berdasarkan laporan dari korban di Polsek Tambora," tutur Zulpan.
Tanggapan Grab Indonesia
Grab Indonesia menanggapi insiden dugaan penganiayaan penumpang taksi online Grabcar yang diduga dilakukan oleh pengemudi Grabcar yang membawa sebuah MPV warna gelap bernomor polisi B 1563 COT.
Insiden tersebut mengakibatkan penumpang mengalami luka dan memar karena ditendang oleh sang driver setelah sebelumnya satu dari dua penumpang tersebut mengalami muntah dalam perjalanan.
Berikut tanggapan resmi Grab seperti disampaikan Iki Sari Dewi, Director of Business Jabodetabek Grab Indonesia, terkait insiden tersebut.
"Grab turut prihatin dan sangat menyesalkan terjadinya insiden ini. Laporan ini tengah ditindaklanjuti oleh tim kami di mana akun mitra pengemudi terlapor sudah dibekukan, dan investigasi lebih lanjut tengah berjalan sesuai standar prosedur dan kode etik perusahaan," sebut manajemen Grab dalam pernyataan tertulisnya kepada Tribunnews, Jumat (24/12/2021.
"Penyusunan standar prosedur dan kode etik ini telah dikonsultasikan dengan institusi berwenang."
Baca juga: Kronologi Sopir Taksi Online Tendang dan Tampar Penumpang Wanita Gara-gara Muntah Lewat Jendela
"Kami juga telah menawarkan penggantian biaya pengobatan penumpang dan pendampingan penumpang berupa penawaran bantuan untuk memproses laporan insiden kepada pihak yang berwajib dan telah menawarkan konseling psikososial untuk pemulihan.
"Keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama kami."
"Grab tidak mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun, dan akan menindak tegas mitra yang terbukti terlibat dalam aksi kekerasan, termasuk memberikan sanksi berupa pemutusan kemitraan dan mengambil langkah hukum jika diperlukan."
Kronologi versi Penumpang
Sebelumnya, penumpang Grabcar pemilik akun Instagram @noviatambrani membagikan video kondisi dirinya usai mendapat penganiayaan dari seorang driver taksi online yang diduga adalah driver Grabcar.
Yang bersangkutan mengorder taksi online Grabcar dari kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) di Jakarta Utara, menuju Tambora, Jakarta Barat.
Dalam unggahan videonya, @noviatambrani menunjukkan kondisi wajahnya yang memar seperti terlihat visual pada bagian atas mata kanannya dan juga pada kulit muka di bagian bawah mata kiri.
Pemilik akun @noviatambrani juga memperlihatkan kondisi tangannya yang luka dan terlihat ceceran darah di bagian atas telapak tangan.
"Ini kondisi gw setelah kejadian tersebut," tulis @noviatambrani dengan menyematkan emoticon menangis dan me-mention akun IG Grab @grabid.
Berikut yang ditulis penumpang Grab di IG:
"Guys jadi gw disini mau cerita sedikit tentang kejadian yg gw & cici gw @juliatambrani alami subuh tadi sekitar 02.00 dengan supir @grabid."
"Awalnya gw muntah di mobil supir tsb (muntahnya buka jendela dan nongolin kepala keluar) sama sekali gk kena bagian dalam mobil supir grab dan di sepanjang perjalanan pulang supir itu ngedumel terus.
Nah gw ngomong lah "tenang pak nanti saya ganti rugi ongkos cuci mobil nya ya."
"Nah setelah sampe di tujuan gw kasih lah uang tips 100rb (sbg permintaan maaf), tuh supir malah minta ganti rugi 300rb."
Baca juga: Penuturan Korban Penganiayaan Sopir Taksi Online, Tak Terima Mobilnya Kena Muntah Berujung Pelecehan
"Trus dia turun dari mobil dan langsung "PEGANG2" cici gua @juliatambrani sambil mengancam akan bawa temen2nya dan keroyok kita, terus gak lama kemudian supir itu megang2 gw juga."
(dirangkul,peluk,peggang dagu,dan kena PD gw). Gw tepisdong tangan dia langsung lah gw di TAMPAR sama tuh supir.
Setelah dia nampar gw, Gw sama nci gw langsung bela diri dong pukulbalik, tuh supir malah langsung tendang gw di bagian perut.
Dan supir mau langsung kabur gitu aja. Gw ga terima dong di perlakuin kyk gitu.
Gw ributin lagi smpe akhirnya banyak banget warga misahin.
Setelah warga & ade sepupu gw dateng @berlaskhristian_ langsung lah ade gw naik pitam begitu denger gw di gampar & tendang.
Gelut lah mereka ber2 sampe ade gw berdarah di bagian bibir dan kaki. Akhirnya masalah ini gw bawa ke polisi.
Menyertai paparannya ini, sang penumpang juga memasang foto sang driver yang diduga menjadi pelaku penganiaya, foto mobilnya dan foto dokumen surat berobat ke dokter. (*)