TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Remaja laki-laki berusia 13 tahun diduga jadi korban pencabulan seorang Marbot Masjid di Kota Bekasi berinisial R (28).
Diduga pelaku melakukan aksi bejat itu di ruang kerjanya.
Orang tua korban S (40) menceritakan awal mula aksi pencabulan itu terungkap, yakni saat adanya perubahan perilaku yang dialami oleh anaknya itu.
Dimana korban menangis saat berada di kamar mandi, oleh karena itu S sempat menanyakan apa yang dialami oleh anaknya itu.
"Saya tanya 'adek kenapa?' dia enggak jawab, di situlah saya sebagai ortu tidak berpikir yang lain-lain dulu, saya tanya "kenapa dek kamu berantem?" Terus dia jawab "enggak pernah berantem," kata Orang Tua korban ditemui di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (31/12/2021).
Baca juga: Driver Ojol di Bekasi Tewas Ditikam Temannya Gara-gara Uang Rp 100 Ribu
Baca juga: Viral Petugas Damkar Minta Tolong Jokowi Usut Korupsi, Kini Kejari Depok Tetapkan 2 Tersangka
Meski orang tua korban mencoba menanyakan apa yang dialami oleh anaknya itu, korban memilih menutup diri dan tidak bercerita terkait apa yang dialami.
Korban justru bercerita secara langsung ke rekan terdekatnya yang dianggap dipercaya.
Lalu, rekan korban menceritakan apa yang dialami oleh korban ke pada orang tua korban.
Hal inilah yang membuat S sempat syock atas apa yang dialami anaknya itu.
"Ketika saya mengetahui semua itu saya langsung telfon kebenaranya ternyata ya sudah anak saya sudah seperti itu sebagai orang tua saya kaget syok gak percaya kalau musibah ini terjadi pada keluarga saya," katanya.
Berdasarkan cerita korban, orangtua korban mengatakan jika anaknya tersebut dipaksa oleh terduga pelaku R (28) untuk memuaskan hasratnya.
Aksi ini pun diketahui dilakukan oleh pelaku di ruang kerjanya yang berada di dalam Masjid.
Baca juga: Tipu Muslihat dan Bujuk Rayu Muncikari Jual Bocah SD di Apartemen: Diajak Pacaran lalu Dibawa Kabur
Baca juga: 7.968 Kecelakaan di Jakarta dan Sekitarnya, Transjakarta Transportasi Umum Paling Banyak Insiden
Dalam aksinya ini, pelaku juga mengancam korban, jika tidak mau memenuhi hasratnya maka, korban akan dimusuhi.
Bahkan pelaku juga mengiming-imingin korban untuk bisa dipinjamkan handphone dan diberikan sejumlah uang.
"Sempat ada ancaman kalau enggak mau diajak seperti itu, diancam dimusuhin lah namanya bocah kita enggak menyalahkan juga. Korban juga diimingin pinjem hp sama uang Rp5.000 gedenya Rp20.000," ujarnya.
Orang tua korban mengungkapkan apa yang dialami oleh anaknya itu sudah terjadi sejak 2019 lalu.
Sementara anaknya baru mau bercerita pada Agustus 2021, setelah perilaku korban mengalami perubahan yang cukup drastis, hal inilah yang membuat orang tua korban merasa curiga akibat perubahan korban.
Sempat Mediasi
Orang tua korban sangat menyangkan apa yang dialami oleh anaknya yang masih berusia 13 tahun itu.
Apalagi pelakunya tak lain memang sudah dikenal akrab dan dekat oleh keluarga korban, bahkan pelaku merupakan marbot masjid dan guru ngaji.
Kedekatan orang tua korban dengan keluarga pelaku dan pelaku sendiri, sempat adanya mediasi yang akan dilakukan.
Baca juga: Palsukan Kasur Merek Ternama Sejak 2016, Pasutri di Tangerang Raup Untung Jutaan Rupiah per Bulan
Keluarga korban sempat meminta adanya sanksi sosial yang diberikan kepada pelaku, dimana pelaku tak boleh berada di area lingkungan itu lagi.
Meskipun sempat ada kesepakatan tersebut.
Namun, rupanya tidak ada sanksi sosial yang dilakukan kepada terduga pelaku itu.
Hal ini yang membuat S orang tua korban akhirnya memutuskan untuk tetap melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.
"Ada kedekatan untuk mediasi sudah ada, yaitu tadi. Saya juga cukup jujur kita campur aduk semuanya," katanya.
Baca juga: Rumah Penyebar Video Ceramah Dugaan Ujaran Kebencian Bahar Bin Smith Digeledah Polisi
Pihak keluarga korban pun juga sudah berkomunikasi dengan keluarga pelaku untuk tetap melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.
Meskipun pihak keluarga korban telah memaafkan tindakan pelaku, orang tua korban tetap ingin agar proses hukum tetap berjalan.
"Saya juga udah bilang ke orang tua pelaku. Saya rangkul, saya tepuk dada saya bilang maafin saya juga ya pak, mohon maaf kasus ini saya lanjut. Terus tadinya welcome, saya tepuk saya rangkul, setelah itu dia agak beda," ujarnya.
Atas kejadian ini, pihak keluarga korban pun melaporkan kejadian itu pada Kamis (30/12) kemarin pagi, dengan nomor laporan yang tertera melalui LP/B/3451/XII/2021/SPKT.SATRESKRIM/ POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA.
"Yang penting kasus ini dulu lengkap, sekarang BAP udah masuk, bukti-bukti semua sudah kita berikan ke Polisi," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Marbot di Bekasi Diduga Cabuli Anak Bawah Umur, Dilakukan di Ruang Kerja di Dalam Masjid,