TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lagi-lagi, Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta menyentil PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Kali ini soal gagal tender pembangunan trek Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Politisi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai, persiapan penyelenggaraan Formula E sangat amburadul.
Bahkan, ia menyebut persiapan menggelar ajang balap mobil listrik terbesar di dunia ini tidak lebih baik dari pentas seni (Pensi) SMP.
"Dari awal sudah enggak beres kok. Ini baru ngurusin trek saja sudah bermasalah, padahal persiapan Formula E bukan cuma trek," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Anies Tanggapi Giring yang Terperosok di Lokasi Sirkuit Formula E: Kasihan, Waktunya Longgar Betul
Baca juga: Pasien Covid-19 yang Dirawat Melonjak, Diskes DKI Telusuri Laporan Warga Mulai Kesulitan Cari RS
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI ini pun menyoroti pernyataan sejumlah petinggi Jakpro yang dinilai justru menutup-nutupi gagal tender ini.
"Tendernya jelas-jelas gagal tapi Jakpro kebingungan menjelaskan kenapa. Direktur operasionalnya tidak bisa jawab, Direktur Utamanya membantah tendernya gagal, ini karena dari awal Formula E terlalu dipaksakan," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).
Ia pun mendesak agar Jakpro transparan dengan menjelaskan secara detail alasan tender tersebut gagal terlaksana.
Terlebih, pembayaran commitment fee atau uang komitmen Formula E dibayar menggunakan dana APBD yang harus dipertanggungjawabkan penggunaannya.
"Jakpro ini mendapat penugasan menyelenggarakan Formula E berdasarkan Peraturan Gubernur maka harus transparan," ujarnya.
"Mereka harus menjelaskan kenapa tender gagal dan bagaimana rencana ke depannya," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: Pinjol Ilegal di Pulau Reklamasi PIK Libatkan WNA Sebagai Manajer, Polisi Ungkap Modusnya
Baca juga: Markas Pinjol di Pulau Reklamasi yang Digeledah Kamis Malam Baru Beroperasi Januari 2022
Politisi muda ini pun mengaku tak heran dengan banyaknya masalah yang mulai bermunculan dalam persiapan penyelenggaraan Formula E pada Juni 2022 mendatang.
Sebab, Pemprov DKI hingga kini juga belum merevisi studi kelayakan seperti yang diamanatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Untuk itu, Ara menilai penyelenggaraan Formula E ini terkesan terlalu dipaksakan.
"Jangan Formula E dipaksakan hanya untuk memenuhi kepentingan segelintir orang," tuturnya.
Sebelumnya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memastikan, tender ulang pembuatan sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara sudah mulai berjalan.
Dirut Jakpro Widi Amanasto pun berharap, proses tender bisa rampung tepat waktu sehingga pembangunan trek Formula E bisa dilaksanakan awal Februari 2022 mendatang.
"Tender ulang sudah dilaksanakan di awal minggu ini. Semoga seusai harapan dan in track sesuai timeline waktu," ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Warga Usia 20-40 Tahun Diminta Kurangi Mobilitas Karena Jadi Penyumbang Covid-19 Tertinggi di DKI
Baca juga: IDI Minta PTM 100 Persen Disetop, Dinkes DKI Lakukan Ini Imbas 90 Sekolah Tutup Karena Covid
Bila tak ada halangan, proses pembuatan lintasan balap mobil bertenaga listrik ini akan memakan waktu selama 3 bulan dan ditargetkan bisa diuji coba Mei mendatang.
Untuk memastikan sirkuit yang dibangun sesuai standar, pihak Formula E Operations (FEO) akan mengawasi langsung pembuatannya.
"Selama masa konstruksi mereka akan mengawasi secara langsung sampai dengan selesai. Perkirakaan kami bulan April sudah selesai," ujarnya.
Tak hanya menyiapkan pembangunan sirkuit Formula E, Jakpro kini juga tengah menyusun proposal sponsorship yang akan disebar ke sejumlah pihak.
Namun, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini masih enggan membeberkan pihak-pihak yang akan menjadi sponsor perhelatan Formula E.
"Jakpro sedang siapkan proposal sponsorship. List (sponsor) sudah kami susun," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sentil Anak Buah Anies Soal Gagal Tender Trek Formula E, PSI: Persiapan Pensi SMP Lebih Baik,