TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perayaan Tahun Baru Imlek akan jatuh pada 1 Februari 2022 mendatang.
Kendati demikian, perayaan tersebut masih diiringi dengan tingkat penambahan kasus varian baru Omicron di Indonesia.
Di Wihara Amurva Bhumi, Kuningan, Jakarta Selatan contohnya, hanya menggelar acara secara sederhana dan tidak ada pertunjukan pesta kembang api, barongsai hingga pembagian angpao.
“Tidak ada acara (pertunjukan barongsai, kembang api ataupun bagi-bagi angpao) apapun juga, kata Khucel salah satu pengurus Wihara Amurva Bhumi di lokasi, Sabtu (29/1/2022).
Perayaan tersebut ditiadakan untuk menghindari terjadinya kerumunan di lokasi peribadahan.
“Engga ada, itu mengundang kerumunan kita tidak mau. Hindari itu semuanya kita tidak mau,” ucapnya.
Baca juga: Apa Arti Gong Xi Fa Cai? Ternyata Bukan Selamat Tahun Baru Imlek, Simak Kumpulan Ucapannya
Selanjutnya, Khucel menegaskan pihaknya akan terus memperketat peotokol kesehatan dan membatasi para pengunjung yang ingin beribadah untuk mencegah penularan covid-19.
“Ada nanti (pembatasan pengunjung) pada hari H nya kita ada pembatasan yang masuk ke ruangan (peribadahan) itu dibatasi orangnya engga boleh banyak-banyak, prokes juga udah pasti,” ucap Khucel.
Dirinya bahkan tidak bisa memprediksi jamaah yang nantinya akan melakukan ibadah di Wihara tersebut.
“Yang pasti tahun kemarin kita lockdown engga ada acara sama sekali di sini, sekarang juga sepertinya kita lihat perkembangan selanjutnya apa anjuran pemerintah pasti kita ikuti kalau memang pemeintah mengatakan pembatasan kita akan batasi,” tegas Khucel.
Selain itu beberapa persiapan seperti Ruoang atau pembersihan patung dewa-dewi dan ornamen lainnya telah selesai di laksanakan.
“Kita udah bersih-bersih aja. Ornamen udah dipasang semuanya kita bersih-bersih, hias udah itu aja,” tutup Khucel.