News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pinjaman Online

Kapolda Metro Ceritakan Kisah Haru Saat Penggerebekan Kantor Pinjol: Firasat Ibu tidak Pernah Salah

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor perusahaan pinjaman online (Pinjol) ilegal di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Jakarta Utara, yang digerebek Polda Metro Jaya, Rabu (26/1/2022) mempekerjakan karyawan yang masih berusia belasan tahun.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran merasa terenyuh dan membagikan kisahnya pasca penggerebekan kantor pinjaman online (pinjol) yang dilakukan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Rabu (26/1/2022) lalu.

Fadil mengibaratkan pinjaman online ilegal bak lingkaran setan.

Hal itu ia utarakan karena praktik itu menjerat banyak orang tercekik atas tagihan yang berlipat ganda.

Bahkan, gegara praktik pinjol itu membuat seluruh pegawainya terjerat masalah hukum atas aktivitas yang tak mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hal itu ia curahkan di dalam akun Instagram resmi Fadil @Kapoldametrojaya.

Ia menuturkan kisah haru di balik proses penggerebekan kantor pinjol ilegal di kawasan PIK 2, Jakarta Utara, pada Rabu (26/1/2022) malam.

"Ada sebuah cerita, beberapa saat setelah kantor pinjol ilegal diamankan ada orang tua yang datang dan mencari anaknya. Beliau cerita suaminya baru saja wafat karena Covid dan sekarang ia mendengar kantor anaknya diamankan. Bak petir di siang bolong," tulis Fadil.

Ia lanjut bercerita jika anak tersebut mengaku bekerja di sebuah perusahaan yang legal kepada orang tuanya.

Namun, di hari penggerebekan itu sang ibu memiliki firasat kurang enak.

Ia meminta anaknya untuk tidak masuk kerja, namun sang anak bersikeras untuk berangkat ke perusahaan pinjol ilegal itu.

Baca juga: Seorang WN China Jabat Manajer Pengawasan Ikut Diringkus Saat Penggerebekan Pinjol di Penjaringan

"Firasat ibu tidak pernah salah. Padahal pagi itu sang ibu meminta anaknya tidak masuk kantor karena melihatnya tidak enak badan. Namun sang anak tetap berkomitmen untuk masuk kantor, tanggung, akhir bulan, bu',” tulis Fadil seperti yang diucapkan seorang ibu dari pegawai pinjol itu.

Di sore hari saat penggerebekan, sang ibu mengetahui kantor anaknya digerebek polisi karena menjalankan usaha praktik pinjol ilegal.

Fadil menyebut ibu tersebut sempat datang ke lokasi untuk menemui anaknya dan menanyakan keadaan di lokasi penggerebekan.

"Sekecewa apapun dengan anaknya, ibu itu tetap menanyakan anaknya 'apakah sudah minum obat? Sudah makan, nak? dengan sesak tangis yang tak terbendung. Dan berakhir ketika sang anak meminta ibu untuk pulang ke rumah sampai proses pendataan selesai," ungkapnya.

"Dengan berat hati sang ibu meninggalkan TKP sambil menangis, pun di rumah sang adik tidak ada yang menjaga," tambahnya.

Kisah yang dibagikan Fadil merupakan sepenggal cerita penggerebekan kantor pinjol di Ruko Palladium Jalan Pulau Maju Bersama, PIK2, Penjaringan, Jakarta Utara.

Dalam penggerebekan itu, sebanyak 98 pegawai dan seorang manajer diamankan.

Meski sudah dipulangkan, seorang manajer ditetapkan sebagai tersangka karena membawahi para karyawan itu.

Adapun perusahaan fintech ilegal itu menjalankan 14 aplikasi pinjol.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini