Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum menerima keluhan atau kendala dari pengerjaan Formula E atas pengunduran diri Yuliantina Wangsawiguna.
Sehingga pihak DPRD hormati keputusan Yuliantina untuk mengundurkan diri dari jabatan di BUMD tersebut.
"So far, kalau saya lihat banyak yang berspekulasi sedangkan dalam pelaksanaan Pemprov enggak ada aduan kendala dan lain-lain. Jadi kami hormati dan ikuti alurnya," jelasnya.
Baca juga: Sejumlah RS Laporkan Pasien Covid Melonjak, Wagub DKI Minta Warga Waspada Transmisi Lokal Omicron
Maka dari itu ia meminta masyarakat agar berpikiran positif terkait dari pengunduran diri Yuliantina.
Menurutnya pengunduran diri merupakan hak preogatif Yuliantina sebagai pegawai di PT Jakpro.
Ia juga imbau Pemprov DKI Jakarta tetap fokus dalam penyelesaian-penyelesaian pekerjaan Jakpro.
"Untuk sebuah lembaga organisasi dan perusahaan profesional, pengunduran diri itu tidak boleh dijadikan kendala dalam setiap kegiatan-kegiatan," tuturnya.
Politisi PDIP Prediksi Ajang Formula E Bakal Terganggu Akibat Direktur Keuangan Jakpro Mundur
Direktur Keuangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Yuliantina Wangsawiguna resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak mengatakan bahwa adanya pergantian tersebut dapat mempengaruhi jalannya penyelenggaraan ajang Formula E.
Menurut Gilbert, perlu waktu penyesuaian pergantian jabatan dari Yuliantina kepada Leonardus W Wasono Mihardjo.
Hal tersebut dikarenakan bagian keuangan menjadi faktor penting dalam suatu perusahaan.
Alhasil, dikhawatirkan berdampak juga pada penyelenggaraan ajang mobil listrik bertaraf internasional itu yang akan digelar beberapa bulan lagi.
"Pasti berpengaruh, setidaknya kalian harus menyesuaikan dengan gayanya dia, polanya pikirnya dia,” ujarnya, Minggu (30/1/2022).
“Sekarang direktur keuangan baru, emang dia tahu apa aja keuangan Jakpro, bagaimana, segala macem?” imbuhnya.
“Dia mesti melihat juga anak buahnya jujur apa nggak, ini benar apa nggak. Semua itu butuh waktu buat beradaptasi dengan waktu yang begitu sempit," ucap Gilbert.
Kendati demikian, politisi PDIP ini menyebut ajang Formula E merupakan sesuatu yang terlalu dipaksakan.
"Bahkan dari awal saya sudah bilang itu dipaksakan,” ujarnya.
“Sebaiknya dievaluasi ditunda, hasil audit BPK mengatakan bahwa Formula E ini akan merugi Rp 1 miliar dan rekomendasi dari BPK adalah kaji ulang, feasibility study (studi kelayakan atau kajian ilmiah),” ucapnya.
“Itu kan tidak dikerjakan. Kalau itu dikerjakan tahun lalu, itu masih merugi Rp 1 miliar, apalagi dikerjakan sekarang semua tergesa-gesa," jelasnya.
Dirinya juga meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar menunda penyelenggaraan yang tersisa 124 hari ini.
"Stop aja Formula E tunda dulu sampai kemudian keuangan PAD jelas dan segala macem,” ujarnya.
“Ini kan sepertinya ini hal yang ditimbulkan oleh Bung Anies dia kejar tayang sebelum habis masa jabatannya. Dia gak peduli (dana dari mana)," tandasnya. (tribun network/thf/wartakotalive.com)