TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik ajang balap Formula E seakan tak ada habisnya.
Setelah ramai polemik studi banding ke Arab Saudi.
Lalu Direktur Keuangan PT Jakpro mengundurkan diri.
Teranyar Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, dipanggil Badan Kehormatan (BK) terkait dugaan pelanggaran Kode Etik dan Tatib dalam pelaksanaan paripurna interpelasi Formula E.
Baca juga: Menangis Jadi Ketua DPRD Pertama di Indonesia yang Dilaporkan ke BK, Bagaimana Nasib Prasetyo Edi ?
Prasetyo memenuhi panggilan BK itu di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Dalam sidang tersebut, pria yang karib disapa Pras itu mengungkapkan bahwa baru pertama kali di Indonesia, Ketua DPRD dilaporkan Badan Kehormatan (BK).
"Saya menangis sebagai pimpinan pak, sedih saya. Baru pertama kali di DPRD, se-Indonesia, ada ketua DPRD di BK kan, dilaporkan," kata Pras di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/2/2022).
"Kalau bapak mengerti aturan, bapak baca nggak aturan ini semuanya tatib kita ini. Saya rasa bapak-bapak ini yang nggak baca ini," ujar Pras.
Pras kaget dilaporkan ke BK, karena dinilai menabrak aturan dengan menyelenggarakan rapat paripurna interpelasi Formula E.
Dia mengklaim semuanya sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang ada.
Kini muncul polemik soal penjualan tiket Formula E tapi lintasan balap Formula E belum jadi.
Gerindra pun pasang badan membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra Mohamad Taufik membela Gubernur Anies yang dicecar PDIP lantaran mau jual tiket tapi lintasan balap Formula E belum jadi.
Taufik pun menyebut mekanisme penjualan tiket Formula E ini sama seperti apartemen.
Pernyataan Taufik ini kemudian dibalas politisi PDIP Gilbert Simanjuntak yang menyebut banyak masyarakat yang tertipu dengan mekanisme penjualan seperti itu.
Ia menambahkan, penjualan tiket ajang bertaraf internasional seperti Formula E tidak bisa diibaratkan dengan mekanisme penjualan apartemen.
Tiket Formula E Belum Dijual untuk Umum, Jakpro Ungkap Kendalanya: Baru Ready Maret
Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto menyebut, penjualan tiket Formula E belum bisa dibuka pada Februari ini.
Pasalnya, Jakpro masih terbentur izin dari pihak Formula E Operations (FEO) terkait penjualan tiket ini.
"Hitungan harga tiket sudah ada, tapi kami masih menunggu persetujuan FEO," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (14/2/2022).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun menargetkan, penjualan tiket balap Formula E baru dibuka Maret mendatang.
"Kira-kira tiket ready dijual Maret ya," ujarnya.
Sebagai informasi, Jakpro awalnya berencana membuka penjualan tiket Formula E pada Februari 2022 ini.
Dirut Jakpro Widi Amanasto menyebut, tiket nonton Formula E akan dijual dalam beberapa kategori.
"Seharusnya (penjualan tiket) sekitar Februari dimulai," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (27/1/2022).
"Ada paketnya, paket tribun, paket biasa, dan lainnya," sambungnya.
Baca juga: Taufik Gerindra Yakin Sirkuit Formula E Rampung Sesuai Jadwal, Sindir Gubernur Sebelum Anies
Widi menyebut, perwakilan panitia Formula E yang terdiri dari beberapa orang dari Jakpro dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) kini tengah berada di Diriyah, Arab Saudi.
Mereka ke sana guna melakukan studi banding terkait persiapan penyelenggaraan Formula E."
Termasuk soal model penjualan tiket.
Sebagai informasi, penyelenggaraan balap Formula E musim 2022 dimulai akhir pekan ini.
Diriyah jadi kota pertama yang akan menyelenggarakan balap mobil bertenaga listrik terbesar di dunia ini pada 28 dan 29 Januari 2022 mendatang.
Merujuk pada situs resmi Formula E (fiaformulae.com), tiket dijual dalam 3 kategori, yaitu menonton via layar lebar, grandstand, dan VIP.
Untuk tiket penyelenggaran Formula E di Diriyah Arab Saudi dijual dengan harga terendah 150 Riyal Arab Saudi atau setara Rp 574.766 (kurs 1 Riyal = Rp 3.831).
Sedangkan tiket dengan harga termahal dijual dengan harga 20.125 Riyal Arab Saudi atau setara Rp 77.114.538.
Selain itu, juga ada tiket yang dijual dengan harga 250 Riyal Arab Saudi atau Rp 957.944.
Untuk tiket 150 Riyal, penonton bisa menyaksikan konser musik dan balapan dari amfiteater Allianz E Villa dengan layar raksasa.
Sedangkan, penonton yang membeli tiket seharga 250 Riyal bisa menonton satu kali balapan langsung dari tribun dan akses konser musim.
Terakhir, pembeli tiket dengan harga termahal bisa menyaksikan dua hari perlombaan Formula E, mendapat makanan, tur ke garasi pembalap, hadiah eksklusif, parkir VIP, hingga menghadiri sesi tanya jawab pembalap.
Widi memastikan harga tiket Jakarta e-Prix akan jauh lebih terjangkau dibandingkan Diriyah e-Prix.
Pasalnya, harga tiket akan disesuaikan dengan kondisi ekonomi warga Jakarta.
"Standarisasi tiket beda, di sana kan mewah, Arab Saudi memang serius sekali. Kalau kita melihat standar mereka, kita menyesuaikan dengan keterbatasan yang dimiliki," ujarnya.
Tiket Formula E Mau Dijual Maret Meski Trek Belum Jadi, PDIP Nilai Anies Tidak Rasional
Politikus PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak merasa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak rasional lantaran mau membuka penjualan tiket Formula E pada Maret 2022 mendatang.
Pasalnya, lintasan balap atau trek Formula E yang akan dibangun di kawasan Ancol, Jakarta Utara belum terlihat wujudnya.
"Rencana penjualan (tiket Formula E) ke bulan Maret sesuatu yang tidak rasional. Trek juga belum tentu disetujui oleh FEO (Formula E Operations) sehingga penjualan tiket juga belum waktunya," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Sosok Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Menangis Dilaporkan ke BK, Eks Timses Jokowi
Anggota Komisi B DPRD DKI ini pun menilai PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai BUMD yang ditunjuk Gubernur Anies Baswedan untuk menggelar Formula E tidak bekerja dengan profesional.
Terlebih awalnya Jakpro berencana membuka penjualan tiket Formula E di bulan Februari ini.
"Kalau tiket tiket dijual bulan Februari ini, maka itu tidak rasional karena trek saja belum ada dan acara juga belum jelas lalu dasar penjualan tiket juga tidak jelas," ujarnnya.
"Rencana penjualan tiket bulan Februari ini juga menunjukkan kerja panitia tidak profesional. Acaranya saja belum jelas, tiket sudah mau dijual," tambahnya menjelaskan.
Untuk itu, Gilbert meminta direksi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan panitia Jakarta ePrix untuk bersikap profesional dan proporsional.
"Pembagian kerja atau porsi kerja masing-masing seharusnya jelas, termasuk bentuk kontrak kerja antara Jakpro dan panitia," kata dia.
Soal Jual Tiket Formula E Tanpa Sirkuit, Gerindra ke PDIP: Jual Apartemen Juga Gitu, Norak Banget!
Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi Gerindra, Mohamad Taufik tak permasalahkan penjualan tiket Formula E pada bulan depan meski sirkuit belum rampung.
Hal ini berbanding terbalik dengan Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak yang merasa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak rasional lantaran mau membuka penjualan tiket Formula E pada Maret 2022 mendatang, sementara lintasan balap atau trek Formula E belum terlihat wujudnya.
"Ya enggak apa-apa. Di mana-mana juga gitu. Orang jual apartemen juga gitu. Apartemennya belum ada udah dijual. Ngapain sih ngikut campur yang begituan, norak banget," katanya, Senin (14/2/2022).
Menurutnya hal ini merupakan teknik marketing dalam penjualan tiket.
Sehingga tak masalah bila tiket lebih dulu dijual sembari pengerjaan sirkuit di kawasan Ancol terus berjalan.
"Gak ada masalah dong gimana, namanya marketing orang dagang gitu loh. Coba kalo beli apartemen saya mau tanya. apartemennya udah jadi belum?. Pokoknya intinya jalan (pembangunan sirkuit), jadi, gitu," ungkapnya.
Taufik Gerindra Ibaratkan Beli Tiket Formula E Seperti Apartemen, PDIP: Apartemen Banyak yang Bodong
Polemik soal penyelenggaraan Formula E kian memanas, Gerindra pun pasang badan membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Teranyar, Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra Mohamad Taufik membela Gubernur Anies yang dicecar PDIP lantaran mau jual tiket tapi lintasan balap Formula E belum jadi.
Taufik pun menyebut mekanisme penjualan tiket Formula E ini sama seperti apartemen.
Pernyataan Taufik ini kemudian dibalas politisi PDIP Gilbert Simanjuntak yang menyebut banyak masyarakat yang tertipu dengan mekanisme penjualan seperti itu.
Baca juga: 706 Sekolah di Ibu Kota Sempat Ditutup Karena Covid-19, Berikut Penjelasan Wagub DKI Jakarta
Ia menambahkan, penjualan tiket ajang bertaraf internasional seperti Formula E tidak bisa diibaratkan dengan mekanisme penjualan apartemen.
"Ini event, bukan barang tidak bergerak yang punya sertifikat, apartemen juga beberapa ternyata bodong," ucapnya, Senin (14/2/2022).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini justru khawatir masyarakat seperti membeli kucing dalam karung.
Pasalnya, sampai saat ini lintasan balap yang menurut rencana akan digelar di Ancol, Jakarta Utara belum terbangun.
"Tentunya akan timbul kesan (membeli kucing dalam karung) karena tidak ada prospektus atau brosur atau sarana promosi lainnya," ujarnya.
"Ini balapan nyata, bukan game. Juga bukan balapan virtual reality atau balapan metaverse," tambahnya menjelaskan. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)