Termasuk perihal dugaan adanya cinta segitiga yang melatarbelakangi kematian korban.
"Masih kita dalami, saksi-saksi kita sedang periksa untuk penyelidikan lebih lanjut," ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Gidion Arif.
Kronologi Kejadian
Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan korban meninggal saat hendak berangkat kerja.
Dari kesaksian warga dan hasil penyelidikan, Iska diketahui biasa berjalan dari kosannya menuju tempat mobil jemputannya di Jalan Jayakarta, yang berjarak kurang lebih 200 meter.
Sedangkan jarak dari tempat tinggal Iska menuju TKP kurang lebih hanya 80 meter saja.
"Informasinya kami dapat dari keterangan saksi yaitu warga di sekitar lokasi kejadian yang mendengar suara teriakan seorang wanita dari depan rumahnya, saat jam 5 subuh," kata Gidion di lokasi.
Kondisi jalan saat itu masih sepi dan gelap.
Tak ada seorang pun yang melihat kejadian saat Iska dibacok OTK.
Sosok pertama yang melihat Iska adalah Hendi (65) pemilik rumah tempat di mana korban terkapar.
"Saya lagi di kamar mandi denger suara, 'tolong tolong, saya dibacok', terus saya keluar, lihat dia berdiri, masih hidup. Terus korban duduk," ujar Hendi.
Pelaku langsung tancap gas melarikan diri setelah korban berteriak.
Sesaat setelah itu, Timan pemilik warung di sebelah kosan Iska melihat dua orang yang mengendarai sepeda motor melintas dengan kecepatan tinggi.
"Saya lihat ada dua orang bawa Motor Beat baru enggak pakai helm, bawanya kenceng. Knalpotnya masih asli, bukan bobokan, lampunya nyala. Yang di depan motor pakai kaos garis-garis ada warna putihnya. Dua-duanya pakai kaos lengan pendek, enggak pakai jaket, kayaknya masih bocah dua-duanya," tutur Timan.