"Korban sudah pernah merencanakan untuk bunuh diri sebelumnya. Hal itu diutarakan kepada sang istri," kata Kapolsek.
Niat untuk mengakhiri hidup pertama kali disampaikan EJZ kepada sang istri tahun 2018 silam.
Kala itu, EJZ juga mengalami depresi yang tak diketahui latar belakangnya.
Beranjak ke Februari 2022 lalu, EJZ mulai menunjukkan gelagat depresinya kembali.
Meski EJZ merupakan pribadi yang tertutup, sang istri KAL tetap memerhatikan ada yang berubah dari raut wajah sang suami.
Sang suami sebulan terakhir ini kembali depresi karena ada masalah dengan rekan kerjanya.
"Berdasarkan dari hasil pemeriksaan dan juga bukti-bukti yang kami temukan, bahwa korban mengalami depresi karena permasalahan yang ada di lingkungan kerja dari korban," ucap Rio.
Kesimpulan terbaru hasil penyelidikan kepolisian, tidak ada unsur pembunuhan dari kasus ini.
Jenazah EJZ pertama kali ditemukan istrinya KAL sebelum melaporkan sekuriti apartemen yang dilanjutkan ke Polsek Kelapa Gading.
"Korban ditemukan oleh istrinya kurang lebih pukul 20.30 WIB bersama dengan petugas keamanan pihak apartemen," kata Rio.
Rio menjelaskan, awalnya KAL sempat mencurigai suaminya yang tak kunjung datang ke apartemen setelah menunggu berjam-jam.
Alhasil, sang istri langsung turun menemui sekuriti dan memastikan apakah sang suami sudah pulang.
"Jadi istri korban memastikan ke sekuriti, kan dia masuk pakai akses. Memastikan apakah mobil suaminya sudah masuk ke parkiran," kata Rio.
Istri EJZ bingung karena ternyata mobil suaminya sudah beberapa jam masuk ke dalam parkiran.