TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan tiket untuk ajang balap Formula E yang akan digelar di Ancol, Jakarta Utara mundur dari jadwal semula.
Pada awalnya Jakpro berencana menjual tiket pada bulan Februari, namun molor jadi Maret 2022.
Namun menjelang akhir Maret, perseroan daerah itu tak kunjung menjual tiketnya kepada publik.
Legislator DKI Jakarta lalu membandingkan penjualan tiket Formula E tersalip dengan konser musik Justin Bieber yang sudah dibuka pada Selasa (29/3/2022) sejak pukul 10.00 WIB.
Padahal dari jadwal penyelenggaraan, Formula E dilaksanakan lebih dulu pada 4 Juni 2022.
Baca juga: Prilly Latuconsina Mengaku Stres karena Kesulitan Beli Tiket Konser Justin Bieber di Jakarta
Sedangkan konser Justin Bieber di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, akan digelar pada 3 November 2022 nanti.
Wakil Ketua Komisi E DRPD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mempertanyakan, mundurnya jadwal penjualan tiket Formula E.
Politikus dari Fraksi PSI ini menuding, sebetulnya Jakpro belum siap menyelenggarakan turnamen pada 4 Juni.
“Coba lihat seri balapan di Vancouver dan New York. Formula E diselenggarakan pada pertengahan Juli 2022, tapi tiketnya sudah dijual dari bulan ini, atau empat bulan sebelum pelaksanaan,” kata Anggara berdasarkan keterangannya pada Selasa (29/3/2022).
Menurut Anggara, penyelenggara Formula E perlu belajar dari penjualan tiket event lainnya.
Anggara menyinggung penjualan tiket Justin Bieber yang sudah ditunggu sejak lama.
“Selain penjualan tiket Formula E di Vancouver dan New York, (penjualan tiket Formula E) kalah sama penjualan tiket konser Justin Bieber. Pelaksanaan konser masih di November 2022, tapi tiket sudah dijual hari ini,” jelasnya.
Bahkan, kata dia, informasi terkait lokasi duduk dan harganya untuk konser Justin Bieber sudah bisa diakses dari sebelum penjualan tiket dibuka.
Dia menganggap, permintaan masyarakat terhadap konser ini sangat tinggi, sehingga Pemprov DKI dianggap tidak akan percaya diri melihat penjualan tiket dari konser tersebut.
Anggara juga mengingatkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa menyepelekan penyelenggaraan Formula E.
Selain karena ada Rp 560 milliar uang APBD yang sudah dibayarkan dan perlu dipertanggungjawabkan, kegagalan penyelenggaraan akan berpengaruh pada citra Indonesia, terutama Jakarta.
“Kami tidak akan capek untuk mengingatkan Pemprov agar Formula E ini dapat dilaksanakan dengan baik. Anggarannya pakai uang rakyat. Rp 560 miliar loh, hanya untuk commitment fee. Persiapan sudah harus matang. Jangan ngulur-ngulur lagi. Ini bukan hanya Jakarta yang malu kalau gagal, tapi juga Indonesia,” katanya.