News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diduga Dicopot Gara-gara Doakan Anies Jadi Presiden, Taufik Gerindra: Saya Enggak Apa-apa

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik di balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Gerindra, Mohamad Taufik kabarnya akan segera dicopot dari jabatannya, sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Pencopotan dilakukan diduga karena Taufik dekat dengan Gubernur DKI Jakarta.

Bahkan pernah menyampaikan doa agar Anies Baswedan menjadi presiden di masa mendatang.

Padahal, Gerindra sampai saat ini masih ngotot mengusung Prabowo Subianto sebagai calon suksesor Presiden Joko Widodo pada 2024 mendatang.

Meski dirinya merupakan politisi Gerindra, Taufik menilai pernyataannya itu merupakan hal yang wajar dan merupakan bentuk kebebasan berpendapat.

"Ya masa, soal doa aja enggak boleh?" ucap Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (1/4/2022).

Surat pencopotan Taufik dari kursi pimpinan dewan dikabarkan sudah dikirimkan Gerindra kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Namun, surat tersebut belum diterima olehnya sehingga Taufik belum bisa memastikan apakah pencopotan ini diakibatkan oleh dukungannya kepada Anies Baswedan.

Baca juga: Selalu Paling Depan Bela Anies Baswedan, Sosok M Taufik yang Disebut Rekan Satu Partai Tak Berguna

"Saya enggak tahu, saya enggak paham alasannya kenapa diganti," ujarnya.

Walau demikian, ia mengaku legowo dan menilai pergantian ini merupakan sesuatu hal yang wajar.

Sebagai informasi, posisi Taufik selanjutnya akan diisi oleh Rani Mauliani yang kini menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta.

"Yang jelas pergantian ini saya anggap biasa saja, wajar-wajar saja," kata dia.

Lebih lanjut Taufik mengatakan, dirinya mendapatkan informasi pencopotan dari Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta yang juga menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Taufik mengaku, tak mempersoalkan keputusan partai yang melengserkan jabatannya

“Pak Ariza sih sudah ngomong, yah nyampein saja. Saya jawab ya, nggak apa-apa memang itu kewenangan organisasi partai,” ujar Taufik.

Baca juga: Desmond Soal Isu M Taufik Keluar dari Partai Gerindra: Dia Tidak Berguna

Dalam kesempatan itu, Taufik menyatakan tidak bakal melawan keputusan Partai Gerindra.

Dia berjanji menerima keputusan tersebut dengan legawa atau lapang dada.

“Ini kan bukan soal lawan-melawan, ya sudah keputusan organisasi, silakan dilaksanakan,” katanya.

Doakan Anies Presiden

Saat pelantikan menjabat Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya, Mohamad Taufik mendoakan Anies Baswedan bisa terpilih menjadi Presiden RI pada 2024 mendatang.

Hal ini disampaikan Taufik saat menyampaikan pidatonya dalam acara pelantikan Majelis Wilayah KAHMI Jaya periode 2022-2027 di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat.

Di awal pidatonya, Taufik menyapa sejumlah tokoh yang hadir, salah satunya Gubernur Anies Baswedan.

Begitu selesai menyebut nama Gubernur Anies, para hadirin kemudian menyukainya sebagai calon presiden.

"Itu dia presiden," ucap Taufik sambil menunjuk ke arah Gubernur Anies Baswedan dengan jempolnya, Minggu (6/2/2022).

"Boleh kita doakan presiden ke depan datang dari KAHMI," tambahnya menjelaskan.

Baca juga: M Taufik Tidak Tahu Alasan Gerindra Mencopotnya dari Jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta

Ucapan Taufik ini pun sontak mendapat sambutan meriah dari para hadirin yang datang dalam acara tersebut.

Nama Anies pun makin dielu-elukan sebagai calon presiden.

"Presiden, presiden," ujarnya sambil bertepuk tangan.

Sebagai informasi, Anies juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat KAHMI Jaya.

Selain Anies, Wakil Ketua DPRD DKI ini juga mendoakan agar eks Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

"Bu Airin memang selalu yang saya sampaikan calon Gubernur DKI," ujarnya.

Sosok M Taufik?

Dikutip dari DPRD Provinsi DKI Jakarta, pria kelahiran Jakarta 3 Januari 1957 tersebut merupakan seorang politikus Partai Gerindra.

M Taufik pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.

Di partainya, Gerindra, Taufik termasuk kader senior.

Ia sudah bergabung dengan partai berlambang burung garuda sejak berdiri pada 2008.

Kala itu, ia langsung dipercaya menjadi Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta.

Setelahnya, ia sempat bergabung dengan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) dan Golkar.

Namun, Taufik berlabuh kembali di Gerindra dan lolos menjadi wakil rakyat.

Dikutip dari Kompas.com, Taufik pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada tahun 2000-an.

Sebelum menjadi Ketua KPU DKI, ia mendirikan lembaga kajian Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ) di tahun 1999.

Berikut pengalaman organisasinya:

- Sekjen Serikat Pekerja Maritim Indonesia.

- Ketua SPSI Pelabuhan Tanjung Priok.

- Bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar).

- Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).

- Partai Gerindra DKI Jakarta.

- Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta.

- Ketua Senat Mahasiswa Universitas Jayabaya

- KetuaUmumIkatanKeluargaAlumniUniversitasJayabaya.

- Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional-Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta.

- Ketua Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ).

Baca juga: Isu Loncat dari Gerindra ke NasDem, M Taufik: Belum, Saya Masih Wakil Ketua DPRD DKI

Mantan Narapidana Kasus Korupsi

Dikutip dari Kompas.com, Muhammad Taufik merupakan mantan narapidana kasus korupsi.

Ia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu 2004.

Kasus itu menjeratnya saat ia menjabat sebagai Ketua KPU DKI Jakarta.

Taufik pun divonis 18 bulan penjara pada 27 April 2004 karena dinilai merugikan negara senilai Rp488 juta.

Menurut Taufik, kasus yang menyeret namanya itu tak jelas tuduhannya.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik di rumah duka Haji Lulung, kawasan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Pusat, Selasa. (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)

Ia dituding korupsi Rp200 juta pengadaan whiteboard yang panjangnya kurang dari 2 cm untuk TPS.

"Enggak jelas itu tuduhannya. Saya dibilang korupsi Rp200 juta pengadaan whiteboard yang panjangnya kurang 2 cm, buat dibagi-bagi ke TPS."

"Masalahnya, pas itu saya Ketua KPU-nya, saya yang tanda tangan, saya penanggungjawabnya, ya saya yang kena."

"Setahun saya mendekam (di penjara) oleh Kejati DKI, tahun 2005 keluar (dari penjara)," kisahnya, Selasa (12/8/2014).

Kendati demikian, statusnya sebagai mantan narapidana tak menyurutkan keinginan Taufik maju Pileg DPRD DKI 2014-2019.

Hasilnya, Taufik berhasil lolos dan menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta kala itu.

"Buktinya, saya bisa tuh sekarang jadi wakil rakyat. Kalau ada warga yang tanya saya soal kasus kemarin (korupsi), ya saya jelasin. Akan tetapi, enggak ada yang tanya ke saya."

"Belasan ribu warga tiga kecamatan coblos langsung nama saya pas pileg kemarin. Saya pikir, Ahok (Wagub DKI) juga pasti pilih saya kemarin pas pileg," bebernya.

Baca juga: Pernah Tolak Pencalonan Eks Napi Korupsi M Taufik Maju Caleg DPRD DKI, Begini Jawaban Betty

Bantah gabung NasDem

M Taufik menegaskan sampai sekarang ia masih berstatus dan aktif sebagai politisi Partai Gerindra.

"Nggak. Sampai sekarang, belum. Masih (aktif di Gerindra)," kata Taufik kepada wartawan, Rabu (30/3/2022).

Taufik pun mengatakan bahwa dirinya saat ini juga masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Sementara perihal kabar kepindahannya, ia menyatakan belum.

"Belum, sampai sekarang saya masih Wakil Ketua DPRD nih. (Status masih di Gerindra) Iya," tegasnya. (Tribunnews/TribunJakarta/Kompas.com)

Dicopot dari Pimpinan DPRD Usai Doakan Anies Jadi Presiden, Taufik Gerindra: Masa Doa Aja Gak Boleh?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini