News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Didemonstrasi

Kisah Pelajar dan Mahasiswa Ikut Aksi 11 April: Demo Harga Minyak, Demi Orangtua Jualan Gorengan

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan anak di bawah umur berstatus pelajar di Tangerang yang diamankan Polres Metro Tangerang Kota karena terindikasi ingin ikutan demo di Jakarta, Senin (11/4/2022).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pelajar dan mahasiswa berniat ikut aksi 11 April karena punya misi sendiri.

Mereka menuntut agar pemerintah menurunkan harga minyak goreng.

Bukan tanpa sebab, pasalnya orangtua mereka bertahan hidup dengan berjualan gorengan.

Sayangnya, pelajar yang hendak ikut demo ke DPR RI itu lebih dulu diamankan polisi.

Dia terjaring saat hendak menuju Jakarta dari wilayah Tangerang.

Baca juga: Beraksi Seorang Diri, Pria Misterius Demo di Tengah Kolam Bundaran Patung Kuda, Teriak: Merdeka

Sementara itu, satu mahasiswa yang juga menyuarakan harga minyak berhasil ikut aksi di Gedung DPR RI.

Mahasiswa ini berasal dari Bogor, Jawa Barat.

Pelajar Tangerang Teriak ke Polisi: Mau Demo Minyak, Orangtua Saya Jualan Bakwan

Puluhan anak di bawah umur diamankan Polres Metro Tangerang Kota karena ingin unjuk rasa di DKI Jakarta, Senin (11/4/2022).

Total, sekira 50 anak-anak yang masih berstatus pelajar.

Mereka diamankan dari berbagai lokasi di Kota Tangerang karena mau ikut-ikutan demo yang diadakan BEM SI.

Pantauan TribunJakarta.com mereka dikumpulkan di ruang perawatan tahanan dan barang bukti Polres Metro Tangerang Kota.

Satu-satu mereka dimintai keterangan soal identitas diri, maksud dan tujuan, sampai barang bawaan mereka.

Beberapa ada yang masih mengenakan seragam SMA.

Diketahui tujuh anak berseragam tersebut merupakan murid SMA 12 Teluknaga.

86 pelajar yang diamankan Polres Metro Tangerang Kota ketika hendak bertolak ke DKI Jakarta mengikuti demo, Senin (11/4/2022). ((TribunJakarta.com/Ega Alfreda))

Ada satu siswa dari sekolah tersebut yang secara spontan dan gamblang menyebutkan alasannya ingin pergi ke Jakarta.

"Saya mau ke Istana mau demo soal harga minyak! Soalnya orangtua saya jualan bala-bala (bakwan)," teriak siswa berambut pirang itu, Senin (11/4/2022).

Celetukan anak tersebut pun sontak membuat petugas kepolisian dan anak lain tertawa.

Namun, hal tersebut tidak membuatnya lolos dari pendataan polisi.

Dari data yang didapatkan, sekira 50 anak tersebut didominasi berumur di bawah 17 tahun.

Bahkan ada yang mengaku berusia 13 tahun masih berstatus kelas 1 SMP.

"Masih SMP saya, 13 tahun pak," kata siswa itu ketika ditanya petugas.

Mahasiswa Anak Penjual Gorengan Demo di Gedung DPR, Minta Harga Minyak Goreng Turun demi Ayah

Sejumlah mahasiswa dari Universitas STIT Sirojul Falah Bogor mendatangi Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022) siang.

Satu mahasiswa, Dandi Febriansyah mengatakan bahwa ia bersama 15 temannya sudah datang sejak pukul 09.00 WIB.

"Datang dari pagi tadi naik kereta, di sini nunggu yang lain kumpul," ucapnya di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Mau Ikut Demo, 70 Remaja Diamankan di Monas, Polisi Sita Jimat, Jamu hingga Selongsong Peluru 

Dandi mengungkapkan akan melaksanakan aksi demo secara damai guna menyuarakan keluhan masyarakat terutama kenaikan harga minyak goreng.

"Saya kan sebagai anak penjual gorengan, minyak naik BBM naik jadi susah jual gorengan," tambah dia.

Aksi demo kali ini juga mendapat dukungan dari orangtuanya.

"Iya, (didukung orangtua)," ucap dia.

Mahasiswa demo di gedung DPR tuntut harga minyak goreng turun.

Pantauan Wartakotalive.com, sejumlah mahasiswa dari universitas tersebut diperiksa pihak kepolisian guna mengecek keamanan.

Satu per satu mahasiswa dicek kembali barang bawaannya, agar memastikan tidak membawa senjata tajam.

Nampak, tiga mobil angkutan umum yang dipenuhi mahasiswa dari universitas di Ibu Kota melewati kawasan gedung DPR RI ini.

Namun, saat itu pihak kepolisian langsung meminta para mahasiswa untuk tidak parkir di depan gedung

Polisi Temukan Ajakan Ikut Aksi 11 April di HP para Pelajar

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Komarudin mengatakan, anak-anak tersebut terindikasi akan mengikuti unjuk rasa.

"Mereka semua terindikasi dari handphone yang kita periksa itu ada ajakan-ajakan ke jakarta," ucap Komarudin.

Berangkat dari situ, polisi akan mendalami dan menelusuri siapa dalang di balik ajakan anak-anak untuk ke Jakarta.

Tidak menutup kemungkinan, oknum tersebut bisa dikenakan pasal pidana karena hasutan.

"Kita tidak segan-segan sekiranya nanti ada satu orang yang terindikasi menyuruh anak-anak ini mungkin akan kita laporkan ke KPAI," tegas Komarudin.

Puluhan anak di bawah umur berstatus pelajar di Tangerang yang diamankan Polres Metro Tangerang Kota karena terindikasi ingin ikutan demo di Jakarta, Senin (11/4/2022).

Parahnya, anak-anak ini ketika ditanya petugas maksud dan alasannya ke Jakarta tidak ada yang bisa menjelaskan.

"Satu pun tidak ada yang bisa jelaskan tujuan mereka ke jakarta, atau permasalahan aksi itu apa mereka enggak ada yang tahu," terang Komarudin.

1.361 Polisi Disebar di Kota Tangerang untuk Pantau Pendemo ke Jakarta

Untuk pengamanan di Kota Tangerang, pihaknya menerjunkan 1.361 personel tersebar dibeberapa titik.

Personel tersebut merupakan gabungan dari TNI/Polri untuk mengamankan massa yang bertolak ke Jakarta untuk demo.

"Personel gabungan yang tersebar di delapan titik pos penyekatan yakni emlat stasiun kereta api mulai dari Stasiun Tangerang, Batuceper, tanah tinggi sampai dengan Poris," jelas Komarudin.

Baca juga: 45 Menit Bupati Ade Yasin Kunjungi Bocah yang Diikat, Disetrika, Disundut Rokok oleh Ayah Tirinya

Baca juga: Kondisi Terkini Bocah Bojonggede yang Disetrika Ayah Tiri, Ungkap Ingin Jadi Polisi

Kemudian, empat pos penyekatan tersebut berada di akses-akses yang menuju Jakarta dari Kota Tangerang.

Mulai dari Jatiuwung, Batuceper, Cipondoh, kemudian Ciledug.

"Nah ini lah akses Jakarta yang kita antisipasi mulai dari semalam kita sudah lakukan upaya pemantauan."

"Kita antisipasi adalah kelompok yang bukan mahasiswa, seperti kelompok anarko, pelajar," beber dia. (tribun network/thf/Tribunnews.com/Wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini