TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza merespons adanya pelajar yang nekat ikut aksi 11 April.
Orang nomor dua di DKI ini menyesalkan adanya siswa SMK kelas XII yang terlibat dalam aksi unjuk rasa di Istana Merdeka dan DPR RI pada Senin (11/4/2022) siang.
Seharusnya para remaja itu fokus belajar di sekolah dan bukan berunjuk rasa.
“Tentu ini jadi pembelajaran dan kami sudah ingatkan, bukan berarti menutup ruang demokrasi bagi para pelajar. Tapi pelajar sebaiknya fokus pada sekolah, apalagi memasuki perguruan tinggi, yang kelas 12 fokus di sekolah,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Senin (11/4/2022).
Baca juga: Komentari Pelajar Ikut Aksi 11 April, Kapolda Metro: Mereka Massa Cair, Penggeraknya Kami Pelajari
Baca juga: Siapa Dalang yang Gerakkan 86 Pelajar Tangerang ke DPR RI ? Janjikan Uang Puluhan Ribu
Baca juga: Kisah Pelajar dan Mahasiswa Ikut Aksi 11 April: Demo Harga Minyak, Demi Orangtua Jualan Gorengan
Ariza meminta kepada para siswa tersebut agar tidak terbawa suasana para mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi.
Sebaiknya segala gagasan yang akan disampaikan kepada pemerintah, diwakilkan oleh teman-teman mahasiswa dari universitas maupun perguruan tinggi.
“Biarlah aktivitas ini kita beri kesempatan kepada kakak-kakak yang di kemahasiswaan, pelajar tidak usah ikut. Harapan kami para guru, orang tua menjaga anak-anaknya jangan sampai nanti pelajar yang tidak mengerti, asal ikut-ikutan sehingga malah menjadi korban,” jelasnya.
Ariza juga mengingatkan kepada para pendemo bahwa yang terpenting dalam berunjuk rasa bukanlah dari jumlah massa yang datang.
Namun mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini menyebut, substansi dari gagasan yang disampaikan jauh lebih penting dari aksi tersebut.
“Tidak penting ukuran demo dalam jumlah besar, yang penting adalah substansinya. Apa isi yang disuarakan dan bagaimana kita bersama atas ide, gagasan dan prinsip yang baik dapat diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, negara yang kita cintai ini,” imbuhnya.
Baca juga: Momen Emak-emak Dukung Demo Mahasiswa Suarakan Harga Minyak: Kami Dukung Kalian Anak-anakku
Baca juga: Bakar Ban Bekas di Depan Istana Bogor, Mahasiswa UIKA Minta Jokowi Pecat Menteri Perdagangan
Karena itulah, kata dia, para mahasiswa diminta menyampaikan aspirasinya lewat kanal yang disediakan, melalui DPR-MPR, pemerintah pusat ataupun Pemprov DKI Jakarta.
Sekalipun harus berunjuk rasa, mahasiswa dan elemen masyarakat yang terlibat agar menahan diri dan jangan mudah terpancing emosi, sehingga tidak berujung anarkis.
“Jangan sampai ada aksi-aksi yang anarkis atau merusak ketertiban, fasos dan fasum, apalagi teman-teman mahasiswa, saya sangat yakin mereka punya idealisme tinggi, punya komitmen yang besar dan menyuarakan suara rakyat,” ucapnya.
“Suara masyarakat banyak, bukan kepentingan orang tertentu, kelompok tertentu. Silakan disampaikan dengan cara baik, dan apapun isinya untuk kepentingan bangsa negara,” lanjutnya.
Baca juga: Di Depan Istana Bogor, Driver Ojol Ikut Orasi Bersama Mahasiswa, Keluhkan Harga BBM Naik