News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bukan Pungli, Pedagang Yang Ditangkap di Bogor Diduga Pelaku Penganiayaan Karena Berebut Lahan

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol. Gatot Repli Handoko

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang pasar di Bogor, Ujang Sarjana (36) ternyata ditangkap polisi bukan karena dugaan kasus pungutan liar (Pungli).

Dia ditangkap karena diduga menjadi pelaku penganiayaan karena berebut lahan berjualan.

Diketahui, kasus ini viral seusai seorang pedagang menangis histeris mengadu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan pasar di Bogor, Jawa Barat pada Kamis (21/4/2022).

Seorang pedagang yang mengadu itu mengaku sebagai keponakannya.

Dia mengadukan nasib pamannya bernama Ujang Sarjana yang mengklaim ditangkap polisi akibat menolak pungutan liar (pungli).

Namun, kronologis kasus yang ditangani pihak kepolisian justru merupakan dugaan tindak pidana penganiayaan.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko menyampaikan kejadian bermula saat korban berinisial A sedang berdagang minuman kemasan jualannya kepada pedagang sayuran di Jalan Bata Pasar Bogor pada Jumat (26/4/2022).

"Pada hari Jum'at, 26 November 2021 sekira pukul 02.30 WIB, pelapor bersama temannya A sedang membagikan minuman kemasan jualannya kepada pedagang sayuran yang uang pembayarannya biasanya ditagih kepada pelapor pada pagi harinya," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko saat dikonfirmasi, Jumat (22/4/2022).

Gatot menerangkan area berjualan korban dinilai menjadi wilayah berjualan terlapor yang tak lain Ujang Sarjana.

Baca juga: Jokowi Minta Kapolda Jabar Usut Kasus Pedagang yang Kerabatnya Ditangkap Karena Tolak Pungli

Perebutan wilayah inilah yang diduga menjadi pemicu pengeroyokan Ujang terhadap korban.

"Area penjualan pelapor dianggap menjadi wilayahnya terlapor sehingga perebutan lahan jualan yang ada di Jalan Bata Pasar Bogor. Ini menjadi sebab utama terjadinya pemukulan," ungkap dia.

Lebih lanjut, Gatot menambahkan Ujang Sarjana sempat memarahi korban karena dinilai merebut area berjualannya. Namun, amarah Ujang dihiraukan oleh korban dan tetap memilih berjualan di tempat tersebut.

"Ketika pelapor dan temannya sedang berkegiatan tersebut, tiba-tiba seorang pedagang minuman kemasan lainnya bernama Ujang Sarjana menghampiri pelapor sambil marah-marah dan mengatakan pelapor tidak menghargainya dengan alasan telah merebut lahan/areal jualan tersangka," jelas dia.

Gatot menyatakan bahwa Ujang Sarjana tiba-tiba menyerang korban karena amarahnya merasa tak didengar, Dia dibantu oleh 7 orang lainnya saat pengeroyokan tersebut.

"Baru sekira 4 langkah pelapor masuk ke Jalan Roda tiba-tiba pelapor melihat dan mendengar Ujang meneriakkan kata serang dan tanpa diduga sekelompok orang yang berjumlah sekira 7 orang melakukan pengeroyokan memukuli badan pelapor dan temannya dengan menggunakan tangan kosong dan menginjak-injak lengan kanan pelapor," jelas dia.

Akibat kejadian tersebut, pelapor mengalami luka memar pada pergelangan lengan sebelah kanan. Seusai kejadian, pelapor kemudian membuat laporan ke pihak kepolisian.

Adapun pengusutan kasus itu berdasarkan laporan polisi bernomor LP B/40/XII/2021/ JBR/ Polresta Bogor Kota tanggal 2 Desember 2021. 

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi sejumlah pasar di Bogor pada Kamis (21/4/2022). Seorang pedagang di salah satu pasar menangis histeris saat bertemu Jokowi.

Wanita itu mengadukan nasib pamannya yang mengklaim ditangkap polisi akibat menolak pungutan liar (pungli) kepada presiden.

Dia didampingi seorang laki-laki. Kejadian tersebut terekam dalam video reels yang diunggah akun Instagram @warungjurnalis.

"Pak, Pak Jokowi, Pak tolong kami. Om kami ditangkap polisi. Ditangkap polisi," ujar pedagang kepada Jokowi sambil menangis histeris.

Baca juga: Polisi Jelaskan Duduk Perkara Pedagang Pasar di Bogor Ditangkap Karena Mengklaim Tolak Pungli

Jokowi yang akan membagikan bansos kepada pedagang pun berhenti sejenak lalu meminta pedagang itu tenang.

"Tenang, tenang, tenang," tutur Jokowi.

"Paman kami menolak pungli ditangkap polisi. Kami bingung. Sudah tiga bulan lebih dipenjara. Bingung Bapak," ulang pedagang tersebut masih dalam tangisnya.

"Yang ditangkap siapa?" tanya Jokowi.

"Om kami menolak pungli ditangkap polisi," jawab pedagang.

Jokowi kemudian meminta Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang juga berada di lokasi untuk mencatat keluhan pedagang itu.

"Yang dipenjara siapa? namanya?" tanya Pramono.

Si pedagang menjawab sembari menangis.

"Ujang Sarjana Bapak. Mana mau Lebaran anaknya ada empat," kata pedagang itu lagi.

Pramono kembali mencatat keluhan pedagang tersebut.

Sementara Jokowi berkata, "yaa..yaa," sambil menelungkupkan tangan memberi tanda jika aspirasi pedagang telah dicatat.

Sementara itu, laki-laki yang mendampingi pedagang itu mengucapkan terima kasih.

"Panjang umur Pak Jokowi. Kita punya bukti bukti semua Pak. Terima kasih banyak Pak," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini