News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2022

Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi Kampung Sawah, Simbol Kerukunan di Hari Raya Idul Fitri

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi, Kampung Sawah merupakan simbol kerukunan antar umat beragama.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gema takbir terus berkumandang bersaut-sautan dari umat Islam yang memenuhi areal Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi, Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat, Senin (2/5/2022).

Momentum Hari Raya Idul Fitri ini menjadi sangat spesial bagi umat Islam di Indonesia, tak terkecuali di wilayah Kampung Sawah.

Pada tahun ini, Pemerintah memberikan pelonggaran bagi masyarakat dalam mengadakan ibadah selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Kebahagiaan ini sangat dirasakan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Fisabilillah (Yasfi) Kota Bekasi, KH Rahmaddin Afif.

Menurutnya, Hari Raya Idul Fitri pada tahun ini bermakna kembalinya kebahagiaan. Setelah dua tahun perayaan Idul Fitri terdampak pandemi Covid-19.

"Makna Idul Fitri tahun ini nampaknya yang paling semangat kembali rasa bahagia di hari raya. Dengan yang bisa kembali mudik, berkumpul bersama keluarga merupakan bagian yang luar biasa. Setelah dua tahun ini yang terjadi hal yang bukan keinginan kita. Alhamdulillah bisa kebebasan meluap, semangatnya meluap," ujar Rahmaddin kepada Tribunnews.com, Senin (2/5/2022).

Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi, Kampung Sawah merupakan simbol kerukunan antar umat beragama.

Terdapat tiga rumah ibadah yang berdekatan di wilayah Kampung Sawah ini.

Baca juga: 33 Ribu Pemudik Berangkat dari Stasiun Gambir dan Senen di Hari Raya Idul Fitri

Ketiga tempat ibadah itu adalah Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi, lalu 50 meter dari masjid ada Gereja Kristen Pasundan (GKP) Kampung Sawah, dan 100 meter dari GKP ada Gereja St. Servatius.

Meski berdiri dalam jarak yang berdekatan, namun kerukunan yang terjalin antar umat beragama di wilayah tersebut tak sekalipun terusik oleh konflik.

Rahmaddin mengungkapkan kerukunan ini telah terjalin oleh para tetua yang mendiami Kampung Sawah sejak dulu kala.

"Kerukunan di Kampung Sawah ini kita sudah terbina memang sudah peninggalan nenek moyang, orang tua kita. Jadi kita di sini dalam kehidupan sosial kemasyarakatan sebagai manusia kita jaga sekali," ucap Rahmaddin.

Menurutnya, segala perbedaan antar umat beragama tidak dapat mengikis rasa kebersamaan dan kemanusiaan antar masyarakat di Kampung Sawah.

Dirinya berharap masyarakat di Kampung Sawah bisa terus hidup rukun berdamping hingga generasi selanjutnya.

"Apapun kita harus bersama. Kalau perbedaan agama dan akidah kan sudah dari dulunya tak bisa disamakan. Sudah masing-masing, tapi kalau masalah kemanusiaan kemasyarakatan kita harus bersama. Kerukunan ini tetap terjaga sampai seterusnya," pungkas Rahmaddin.

Dalam perayaan Idul Fitri, Rahmaddin menerima secara terbuka kunjungan dari berbagai pihak antaragama.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini