Laporan Wartawan Tribunnews.com Aunur Rahman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belasan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) terparkir di terminal Kalideres, Jakarta Barat.
Hawa panas semakin terasa saat deretan bus yang menyalakan mesinnya bersiap mengantarkan ratusan pemudik pergi ke kampung halaman.
H+3 Lebaran memasuki arus balik adanya anomali pemudik, membuat deretan bus yang terparkir bersiap mengantar pemudik.
Baca juga: Libur Lebaran 2022, Tukang Bakso dan Gerobaknya sampai Pengendara Motor Nyasar Masuk Jalan Tol
Baca juga: Mobil Bak Terbuka Angkut Puluhan Santri Usai Ziarah Senggolan dengan Truk dan Hantam Tembok di Bogor
Satu di antara belasan bus yang terparkir, terlihat bus AKAP warna hijau terparkir dan hampir penuh penumpang.
Seorang pria duduk di belakang kemudi bus AKAP memanggil keneknya dan bertanya kesiapan mengantar puluhan pemudik.
"Sudah selesai persiapan berangkat atau belum ?," tanya sopir ke keneknya dan saat ditemui wartawan tribunnews.com ia tengah bersiap menyalakan mesin bus.
Dia pun memperkenalkan diri. Parmin katanya. Ia berusia 58 tahun.
Parmin merupakan seorang sopir bus AKAP yang tengah menunggu penumpang di terminal Kalideres, Jakarta Barat.
Baca juga: Detik-detik Ustaz Qomar 2 Kali Tegur Rombongan Pemuda Main Petasan di Kuburan hingga Dikeroyok
Baca juga: Sopir Angkot di Bogor Cari Penumpang hingga Pingsan demi Wujudkan Keinginan Anaknya Mudik Lebaran
Baca juga: Sopir Angkot di Bogor yang Pingsan Ditolong Polisi ke RS Ternyata Alami Serangan Jantung
Mengenakan kaos berkerah, Parmin tengah mempersiapkan busnya berangkat ke Solo.
Parmin mengaku sudah 42 tahun bekerja sebagai sopir bus, demi menghidupi istri dan lima anaknya, bahkan menyekolahkan mereka hingga tiga di antara lima anaknya lulus sarjana di universitas sekitar Jawa Tengah.
"Saya bekerja sebagai sopir bus sudah 42 tahun sejak 1980, penghasilan cukup untuk kebutuhan sehari-hari bahkan menyekolahkan anak hingga tiga orang lulus sarjana," ujar pria asal Sragen, Jawa Tengah, Jumat (6/5/2022) sore.
Ia juga mengatakan, dulu mengenyam pendidikan formal sampai Sekolah Dasar (SD), bahkan tidak lulus SD sehingga bekerja sebagai sopir mobil pick up daerah Sragen.
Parmin mengangkut barang menggunakan mobil pick up seperti kayu, besi, genteng dan bahan-bahan material bangunan lainnya.
Ia ingin mandiri sejak kecil dan membantu kehidupan kedua orangtuanya, sekarang dirinya bersyukur menjalani pekerjaannya sebagai sopir bus AKAP.
Baca juga: Toyota Fortuner Oleng, Tabrak Trotoar Akhirnya Terguling dan Tercebur ke Kali di Kelapa Gading
Baca juga: Pencurian 12 Komputer Milik UPTD BLK Kabupaten Bekasi Terekam CCTV, Pelakunya 2 Orang
Saat pandemi dua tahun lalu ia tidak bekerja sebagai sopir bus dan berpindah menjadi petani di Sragen untuk sementara, setelah pandemi usai ia kembali di panggil menjadi sopir bus AKAP jurusan Jakarta - Solo.
Parmin mengaku jika mengingat momen-momen Lebaran dengan keluarga selalu tersenyum sendiri, saat Lebaran 2022 ia pulang ke Sragen bertemu dengan keluarga dan sembilan cucunya.
Ia merasa senang saat bertemu dan bermain dengan cucunya sekaligus menghilangkan penat pekerjaannya sebagai sopir bus.
"Lebaran tahun ini saya di Sragen bertemu keluarga, sekaligus bertemu sembilan cucu yang membuat saya bahagia," kata Parmin.
Hari menjelang petang, sejumlah penumpang masuk bus dan siap diantarkan menuju Solo.
KDia bergegas memakai seragamnya untuk bersiap-siap mengantar para pemudik pulang kampung.