News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Detik-detik Ustaz Qomar 2 Kali Tegur Rombongan Pemuda Main Petasan di Kuburan hingga Dikeroyok

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustaz Qomar (49) korban pengeroyokan di pemakaman wakaf Cilandak, Jakarta Selatan saat diwawancarai di kediamannya, Jumat (6/5/2022)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ustaz Qomar buka suara soal pengeroyokan yang dialaminya.

Pria 49 tahun itu dikeroyok di pemakaman wakaf di kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Pengeroyokan terjadi pada H+1 Lebaran atau Selasa (3/5/2022) pagi.

Baca juga: Fakta Ustaz Jago Silat Dikeroyok di Kuburan Cilandak Karena Petasan, Provokatornya Diduga 4 Gadis

Sebelum dikeroyok, Ustaz Qomar sempat dua kali menegur rombongan pemuda yang menyalakan petasan di areal pemakaman.

Hingga akhirnya dia diserang dan mengalami sejumlah luka.

Ketika diserang, Ustaz Qomar sempat melakukan perlawanan karena dia jago silat.

Sayangnya Ustaz Qomar kalah jumlah dengan komplotan pengeroyok hingga akhirnya lari mencari pertolongan.

Dua Kali Tegur Pemuda yang Main Petasan di Kuburan

Ustaz Qomar (49) mengungkapkan detik-detik pengeroyokan dirinya di pemakaman wakaf di kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Ia mengatakan, pengeroyokan itu terjadi pada H+1 Lebaran atau Selasa (3/5/2022) pagi.

Ketika itu, Ustaz Qomar bersama anak dan keponakannya sedang melakukan aktivitas ngaji kubur di pemakaman wakaf tersebut.

Di saat yang bersamaan, datang sekelompok remaja hendak berziarah.

Menurut Ustaz Qomar, jumlahnya mencapai 15 orang.

"Tiba-tiba ada yang masang petasan di tengah kuburan itu, saya kan kaget. Yang lagi ziarah di situ juga kaget," kata Ustaz Qomar saat ditemui di kediamannya, Jumat (6/5/2022).

Baca juga: Mobil Bak Terbuka Angkut Puluhan Santri Usai Ziarah Senggolan dengan Truk dan Hantam Tembok di Bogor

Merasa tersanggu dengan suara pesadan itu, Ustaz Qomar kemudian menegur sekelompok remaja tersebut secara sopan.

"Yang lain kan juga terganggu kan. Saya tegur, 'bang, mohon maaf, ini kuburan. Kita lagi pada ngaji, yang lain lagi ziarah. Tolong jangan pasang petasan'," ujar dia.

Untuk beberapa saat, lanjut Qomar, belasan remaja itu terdiam.

Namun, tak lama kemudian, salah satu remaja kembali menyalakan petasan.

"Saya balik badan, tiba-tiba der (suara petasan). Kesannya kok malah kayak nantangin," tutur Ustaz Qomar.

Ia pun kembali menegur para remaja tersebut.

Teguran itu kembali dilayangkan secara sopan agar tidak membuat remaja-remaja itu tersinggung.

"Saya bilang, 'bang, Masya Allah. Minta tolong jangan pasang petasan'. Maksudnya, di situ kan ada yang tua-tua, diingetin, dinasehatin gitu," ungkapnya.

Baca juga: Libur Lebaran 2022, Tukang Bakso dan Gerobaknya sampai Pengendara Motor Nyasar Masuk Jalan Tol

Ustaz Qomar kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar makam bernama Sahro untuk menegur para remaja yang menyalakan petasan.

Singkat cerita, beberapa remaja berlari ke arah korban dan langsung menyerang.

"Dari 15 orang gerombolan itu, ada 7 orang yang nyerang mukulin saya. Dikeliling depan belakang," kata Ustaz Qomar.

Korban mengaku sempat melakukan perlawanan hingga membuat 4 pelaku pengeroyokan terjatuh.

Ustaz Qomar Alami Patah Tangan Kanan, 2 giginya Otek dan Robek di Paha Kanan

Akibat diserang rombongan pemuda yang tak terima ditegur, Ustaz Qomar mengalami sejumlah luka.

Dia mengaku patah tangan kanan, dua giginya otek.

Lalu robek di paha kanan dan memar di tulang rusuk.

Ustaz Qomar korban pengeroyokan belasan pemuda memperlihatkan hasil rontgen saat ditemui wartawan di rumahnya di Jakarta Selatan, Jumat (6/5/2022)

Situasi Kondusif

Sementara itu, polisi telah menggelar pertemuan dengan pihak RT, tokoh agama, dan tokoh masyarakat terkait kasus pengeroyokan terhadap Ustaz Qomar.

Kapolsek Cilandak Kompol Multazam mengatakan, pertemuan itu digelar untuk meredam permasalah tersebut.

"Polsek Cilandak telah koordinasi dengan Ketua RT, Ketua RW, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sehubungan dengan perkara pengeroyokan tersebut untuk meredam masalah tersebut agar tidak bergejolak," kata Multazam saat dikonfirmasi, Jumat (6/5/2022).

"Hingga sekarang ini suasana kondusif dan masyarakat melakuan kegiatan seperti semula," tambahnya.

5 Orang Diperiksa

Multazam menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait kasus pengeroyokan terhadap Ustaz Qomar.

Sebanyak 5 orang telah diperiksa sebagai saksi, termasuk korban atau pelapor.

"Keterangan korban bahwa pelaku yang telah melakukan pengeroyokan dilakukan kurang lebih dari 7 orang dan pada saat menegur para pelaku yang sedang main petasan di area pemakaman keluarga," ujar Multazam.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, jelas Multazam, korban mengalami luka di bagian bibir, luka gores di paha sebelah kanan, dan luka lecet di kaki kanan.

Namun, untuk lebih memastikan luka yang diderita korban, polisi masih menunggu hasil visum dari RS Fatmawati.

Ustaz Qomar (49) korban pengeroyokan di pemakaman wakaf Cilandak, Jakarta Selatan saat diwawancarai di kediamannya, Jumat (6/5/2022)

Ustaz Qomar Bukan Sosok Sembarangan

Ustaz Qomar yang dikeroyok belasan remaja di kuburan wakaf kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan bukanlah sosok sembarangan.

Buktinya, meski dikeroyok sampai 15 orang, dia masih bisa membuat empat pelaku terkapar.

Hal itu karena selain sebagai guru agama, Ustaz Qomar juga merupakan guru silat.

"Ustaz Qomar sempat menghajar 4 orang gerombolan hingga terkapar mengingat korban juga guru silat," kata Warga sekitar berinisial BR saat dihubungi, Kamis (5/5/2022).

Baca juga: Warga Cilincing Heboh, Sanca Berbobot 30 Kilogram Bersarang di Bawah Rumah

Baca juga: Sopir Angkot di Bogor Cari Penumpang hingga Pingsan demi Wujudkan Keinginan Anaknya Mudik Lebaran

Bahkan, Ustaz Qomar juga masih bisa berlari mencari pertolongan ke rumah Ketua RT.

Kendati ilmu silatnya mumpuni, jumlah pengeroyok yang tak sebanding dengan dirinya membuatnya terluka parah.

BR menuturkan, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Cilandak, setelah dikeroyok belasan remaja.

"Paha kanannya juga robek, terus tulang punggung retak," kata dia. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini