“Yang sudah sudah juga saya ikhlas membantu, tidak pamrih. Saya ikhlas. Istilahmya dari hati nurani saya, begitu,” kata pria paruh baya ini.
Diketahui, pemerintah akhirnya membolehkan masyarakat melaksanakan mudik Lebaran pada 2022 ini, setelah sejak 2020 lalu, aktivitas silaturahmi masal ini dihentikan lantaran pandemi Covid-19.
Ayah dua anak ini lanjut menceritakan awal mula dirinya bisa terlibat membantu kegiatan Polisi di Pos Terpadu Cikopo itu.
Bang Jempol sering berkunjung dan berisitarahat di sana. Lantas karena minimnya pekerja harian lepas (PHL) yang membantu di Pos itu, akhirnya dia berinisiatif membantu petugas kepolisian.
“Pos ini besar, enggak ada orang. Jadi saya ikut andil saja tanpa disuruh, langsung ikut andil,” katanya dengan lancar menjelaskan.
Warga asli Cikampek, Karawang, Jawa Barat punya banyak kemampuan. Sehari-hari dia biasa menjadi sopir tembak bagi perjalanan travel dan logistik.
Penghasilannya dari mengemudi juga tak pasti. Meskipun dia mengaku, upah sopir tembak masih bisa mencukupi kebutuhannya bersama anak dan istri sehari-hari.
Selain itu, Bang Jempol juga pandai memijat refleksi. Dia bercerita dirinya sering diminta bantuan untuk memijat angggota kepolisian setempat.
“Dari situlah ada yang nyuruh-nyuruh. Istilahnya kalau kata orang Sunda itu tata lepah, dari mulut ke mulut lah.”
Bahkan dia pernah membantu pengemudi yang mengalami kendala saat berkendara. Kata Bang Jempol, saat itu sopir mengalami sakit. Dia menduga sopir itu mengalami kelelahan.
“Dia memanggil saya, disuruh menangani. Alhamdulillah saya tangani,” kata Bang Jempol. “Sampai sekarang orang itu jadi baik sama saya, jadi kenal, jadi kaya saudara lah.”
Meski kerap membantu Kepolisian Resor Purwakarta, sambung Cipto, dirinya tidak bisa menjadi petugas PHL setempat.
Pasalnya, usia Bang Jempol saat ini hampir mencapai 50 tahun.
“Biasanya umur 25 sampai 30. pekerja harian lepas ini istilahnya office boy, tapi resmi, sudah tetap.”