"Seseorang atas nama Wahyu dalam pencarian karena informasinya dari para pihak atau yang bersangkutan adalah tercebur di sungai Kalimalang," ujarnya.
Setelah seharian pencarian, tidak ada tanda-tanda keberadaan Wahyu di aliran Kalimalang.
Rapat Bagi-bagi Tugas hingga Rusak Motor dengan Batu
Di tengah pencarian Wahyu, kepolisian setempat terus melakukan pendalaman kejadian ini hingga akhirnya ditemukan suatu kejanggalan.
"Dari hasil penyelidikan baik secara saintifik Kemudian data-data lapangan, memastikan bahwa kejadian kemarin adalah bukan kejadian yang sesungguhnya tapi merupakan kejadian yang direkayasa," jelas Gidion.
Wahyu, kata Gidion, merupakan otak dari rekayasa kecelakaan ini.
Dia sampai sekarang dipastikan masih hidup dan dalam pencarian polisi.
"Saudara Wahyu masih hidup dan masih berada di suatu tempat, hanya belum ketahuan di mana tempatnya," tegas Gidion.
Baca juga: 50 Orang Sisir Kalimalang Pakai Perahu, Ternyata Tenggelamnya Wahyu hanya Sandiwara demi Rp 3 Miliar
Baik DS, AM dan Wahyu seluruhnya bersekongkol, mereka sudah merencanakan aksi rekayasa kecelakaan lalu lintas ini sejak satu bulan lalu.
Selain mereka, terdapat dua orang lagi yakni, Asep Riak (34), berperan sebagai orang yang berpura-pura menolong korban di TKP.
Lalu pelaku satu lagi berinisial TS (34), dia berperan sebagai sopir yang mengantar Wahyu menggunakan kendaraan roda empat.
Sebelum kejadian, para pelaku berkumpul di daerah Kota Bekasi menggunakan dua kendaraan sepeda motor dan satu kendaraan mobil.
Mereka selanjutnya melintas ke arah Karawang daerah Teluk Jambe, di sini para pelaku merusak kendaraan roda dua menggunakan batu.
Tujuannya, agar kendaraan roda dua tersebut benar-benar tampak rusak seperti ditabrak dari belakang.