TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Polres Metro Bekasi Kota mendeteksi aktivitas organisasi serupa Khilafatul Muslimin di wilayahnya, Senin (21/6/2022).
Temuan ini masuk dalam radar pemantauan aparat gabungan.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, organisasi Khilafatul Muslimin Bekasi Raya telah secara terbuka melakukan deklarasi setia terhadap Pancasila dan NKRI.
Selain Khilafatul Muslimin, pihaknya tengah melakukan pemantauan satu organisasi lain di Kota Bekasi yang diduga tidak berazaskan Ideologi Pancasila.
"Sebenarnya tidak satu, ada satu lagi nanti kita akan terjun langsung tim untuk menertibkan," kata Rama di Pekayon Jaya, Senin (20/6/2022).
Rama tidak menyebutkan secara detail organisasi yang dimaksud, hanya saja kegiatan yang dilakukan berupa pendidikan pondok pesantren.
"Apapun dan bagi organisasi manapun yang menyelenggarakan kegiatan, mengoperasionalkan bentuk-bentuk apakah itu pendidikan, kegiatan sosial, dan lain-lainnya yang tidak berazaskan sendi-sendi Pancasila tentu akan berhadapan dengan aparatur," ungkap Rama.
Di Kota Bekasi lanjut dia, terdapat tim PAKEM yang merupakan akronim dari Pengawas Aliran Kepercayaan dan Keagamaan.
Tim tersebut berisi aparat dari berbagai unsur mulai dari Kepolisian, Kejaksaan, TNI dan Pemerintah Kota Bekasi.
"Kita akan optimalkan peran tim PAKEM Bekasi Kota, ada kejaksaan di sana, ada Kodim, ada intel, komunitas daerah, semua akan bersama-sama bergerak," tegas dia.
Adapun untuk Khilafatul Muslimin Bekasi Raya, telah menggelar deklarasi kebangsaan yang disaksikan kepolisian, pemerintah, TNI dan unsur terkait.
Deklarasi digelar di markas Khilafatul Muslimin Bekasi Raya di Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto hadir menyaksikan langsung deklarasi bersama unsur kepolisian dan TNI.
Kegiatan dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, puluhan jemaah dan pengurus pesantren Khilafatul Muslim khidmat mengikuti rangkaian.
Baca juga: Khilafatul Muslimin Miliki Lembaga Pendidikan, KemenPPPA: Radikalisme Menyusup ke Sekolah
Selanjutnya, perwakilan jemaah Khilafatul Muslimin maju memimpin pembacaan teks Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 sambil diikuti puluhan peserta yang hadir.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi kebangsaan, dipimpin Amir Khilafatul Muslimin Djoni Pahamsah alias Abu Salma.
Poin deklarasi di antaranya, mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bertekad mempertahankan NKRI dengan landasan Pancasila dan UUD 45.
Selain itu, Khilafatul Muslimin Bekasi Raya juga bertekad menyelenggarakan pondok pesantren dengan menjunjung tinggi kebhinekaan.
Bertekad mengajak seluruh insan Khilafatul Muslimin untuk mencegah penyebaran paham yang dapat mengancam persatuan.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, deklarasi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah dan masyarakat untuk tetap saling mengingatkan.
"Ini bagian dari amar ma'ruf nahi munkar," ungkap politikus PDIP itu.
Baca juga: MUI Sebut Kelompok Khilafatul Muslimin Virus Berbahaya dan Rugikan Umat Islam
Menurut dia, langkah ini diambil anak bangsa untuk saling mengingatkan bahwa mereka tinggal di Indonesia harus berpedoman pada Pancasila dan setia NKRI.
"Alhamdulillah dengan tahapan yang kita akan lalui, ada sesuatu perubahan secara gradual terkait sesuatu yang mendasar tentunya terkait keberadaan Khilafatul Muslimin," kata Tri.
Deklarasi ini bukan merupakan akhir, ke depan seluruh jemaah Khilafatul Muslimin Bekasi Raya terus dirangkul.
"Terus melakukan pemantauan dan pendampingan, saya kira agar ada satu keinginan yang sama dengan kita semua untuk membangun Kota Bekasi yang Cerdas, Maju, Sejahtera, dan tentunya membangun Indonesia yang tangguh," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Deteksi Aktivitas Organisasi Serupa Khilafatul Muslimin di Bekasi,