News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Disangka Boneka, Mayat Petugas Kebersihan Mengambang di Danau Rawadongkal Jaktim

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mayat. Warga di sekitar danau Rawadongkal, Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim) dihebohkan dengan penemuan mayat pria mengambang, Sabtu (2/7/2022) sekira pukul 10.00 WIB. Mayat pria mengambang itu diketahui bernama Oma Jaya Luqman (30) yang bekerja sebagai petugas kebersihan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga di sekitar danau Rawadongkal, Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim) dihebohkan dengan penemuan mayat pria mengambang, Sabtu (2/7/2022) sekira pukul 10.00 WIB.

Mayat pria mengambang itu diketahui bernama Oma Jaya Luqman (30) yang bekerja sebagai petugas kebersihan.

"Penemuan mayat seorang laki-laki di danau Rawadongkal RW 11 Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur," kata Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono dalam keterangannya, Sabtu (2/7/2022).

Jupriono menjelaskan mayat Oma ditemukan oleh warga yang berada di lokasi.

Awalnya, warga mengira sesuatu yang mengapung itu sebuah boneka.

"Karena curiga dikerumuni lalat maka saksi memanggil temannya untuk memastikan ternyata itu benar mayat yang mengapung di danau," ucapnya.

Setelah itu, lanjut Jupriono, warga langsung melaporkan soal penemuan mayat pria tersebut. 

Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi ditemukannya mayat tersebut untuk penyelidikan.

"Petugas Polsek Ciracas tidak menemukan ditubuh korban luka, baik bekas benda tumpul atau tajam dan benar bahwa korban bernama Oma Jaya Lukman yang bekerja sebagai petugas kebersihan warga," paparnya.

Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Dekat Flyover Pulogebang, Diduga Korban Kecelakaan

Selanjutnya, Jupriono mengungkapkan hasil pemeriksaan saksi, diketahui korban sempat mengeluh sakit perut dan ingin buang air di dekat danau pada Kamis (30/6/2022).

Setelah itu, tidak diketahui lagi keberadaan korban.

"Paman korban menyebut korban sudah tidak terlihat dari 2 hari yang lalu yaitu Kamis tanggal 30 Juni 2022. Menurut keterangannya, bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi," ucapnya.

Jupriono melanjutkan pihak keluarga tidak menginginkan mayat korban untuk di autopsi sehingga langsung dikembalikan ke pihak keluarga.

"Pihak keluarga korban tidak mau untuk diautopsi dan menerima kematian korban adalah sebagai musibah atau takdir, karena sebelumnya korban sakit. Rencana keluarganya akan segera dibawa ke kampung halaman korban di Subang untuk segera dimakamkan," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini